Mereka mungkin belum pernah melihatku bengong memandangi layar laptop. Tak tahu berapa banyak uang, tenaga, belum lagi umur yang dihabiskan seorang penulis untuk mendapatkan kemampuan menulis.
Yang kadang sudah bertahun-tahun pun, kemampuan menulis itu masih jauh dari baik. Seperti aku.
Di blog pribadi memang kutawarkan pembaca untuk mengirim saran tema artikel. Tapi itu jelas ada timbal balik. Kutulis, mereka membagi.
Bukan orang ngasih saran (yang bahkan lebih mirip titah), aku tulis, aku posting, aku share, lalu menerima ucapan terima kasih dengan hati bahagia.
Lagipula, menulis itu bagiku butuh tanggung jawab besar. Sama seperti ucapan, yang kita katakan tak boleh melenceng jauh dari yang kita perbuat.
Kalau upil di bawah meja, lepas dari tuannya tak ketahuan siapa yang punya. Beda dengan artikel, ada jejak digital yang membuatnya terus menempel bersama nama penulisnya. Gitu, Bro!