Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bukan Bisa Baca, Ini Syarat Anak Siap Jadi Siswa SD

20 Juni 2020   20:17 Diperbarui: 20 Juni 2020   20:22 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelajaran SD yang lebih "serius" dari TK akan membuat psikisnya tertekan. Makanya kutunda memasukkan si kakak ke SD.

Psikolog juga membekaliku dengan beberapa cara untuk menguji apakah seorang anak siap menjadi siswa SD. Aku tak begitu hafal penjelasannya, tapi sekian di antaranya kutes pada anak-anak. hasilnya memang beda.

Si kakak gagal pada usia 5 tahunan, sehingga ia kudaftarkan ke SD di usia 6 tahun 10 bulan. Bahkan usia ini sebenarnya belum cukup. Tapi faktanya, si kakak malah jadi yang tertua di kelas, sejak pertama kali masuk SD hingga sekarang.

Berbeda dengan kakaknya, si adik langsung lulus dan siap jadi siswa SD pada usia 5 tahun 10 bulan. Yup, mereka lahir di bulan yang sama. Dan inilah tes yang kulakukan untuk menguji kesiapan anak-anak:

1. Minta anak berjalan maju beberapa langkah, lalu mundur di jalur yang sama. Jika anak menoleh, artinya otak anak belum mampu merekam dengan baik apa yang baru saja dilewatinya. Ini berkaitan dengan bagaimana ia menerima pelajaran di SD nanti.

2. Buat lingkaran di dinding, minta anak melempar target dari lingkaran itu dengan bola kecil. Pertama, lihat hasil bidikannya. Mungkin tidak tepat, tapi jika meleset jauh, berarti ia belum siap.

Kedua, lihat cara melemparnya. Anak siap SD melempar dengan mengangkat lengan. Jika anak melempar dengan cara mengayun, berarti ia belum siap. Ketiga, lihat tenaganya. Siswa SD seharusnya lebih kuat dari murid TK.

3. Minta anak berdiri, lalu mengangkat salah satu kakinya. Jika tidak oleng, suruh ganti kaki. Bergantian dalam jeda yang disesuaikan. Menurut psikolog di sekolah anakku dulu, anak siap SD harus mantap melakukan ini. Tidak jatuh, bahkan tidak oleng.

Alasannya? Nah itu, aku lupa. Ingat, yang menulis artikel ini hanya emak-emak biasa. Tanyakan langsung pada psikolog di kota Anda. Sembari menunggu kabar, kapan kita bisa antar anak sekolah lagi.

Rekaman jadul ketika si kakak masih usia playgroup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun