Pandemi Covid-19 bukan hanya menguji kualitas pemimpin negara, tapi juga kepala dan ibu rumah tangga. Lembaga kecil ini tak ayal ikut goyah, sebagaimana yang sempat kuulas di artikel sebelumnya.
Kalau untuk satu dua pekan, barangkali tepatlah untuk penghuni rumah berkumpul. Suami-istri saling romantis ria, bermain bersama anak-anak, membereskan rumah bersama.
Tapi jika berbulan-bulan, bahkan sampai waktu yang belum dapat dipastikan ... alih-alih mengembalikan keharmonisan, justru bisa sebaliknya. Faktor ekonomi tentu jadi biang keladinya.
Rumah tangga sangat mapan sekalipun pasti berhitung dengan kondisi saat ini. Pemasukan berkurang, bahkan bagi tidak sedikit orang, hilang sama sekali. Sedangkan pengeluaran hanya bisa diminimalisir. Tak mungkin dihilangkan.
Aku tidak hendak membagi tips, hanya menceritakan kondisi rumah tangga kami yang sangat sederhana. Mungkin menginspirasi, mungkin bikin terharu. Halah lebay!
Di saat sulit ini, suami tidak bisa mencari nafkah secara optimal. Siapa yang diandalkan? Ya wakilnyalah! Aku, sang manajer, upik abu, sekaligus tukang ojek anak-anak sekolah.
Alhamdulillah saat kondisi normal, pendapatanku dari menulis, editing, dll, masih bisa ditabung. Suami memang menyarankan begitu. Apa pun kebutuhanku, selama beliau masih bisa menanggung, biar dia yang belikan. So sweet kan!
Itu karena dia tahu istrinya paling-paling cuma minta kopi dan bakso. Tak mungkin aku minta BMW atau sekadar NMAX. Kelak setelah kaya raya pun, kami bercita-cita akan tetap dalam kesederhanaan. Ya ya ya.
Maka dalam kondisi pandemi ini, saatnya aku bersedekah untuk rumah kami. Menurut Islam, jika istri mengeluarkan hartanya untuk suami dan tanggungannya, itu dinilai sebagai sedekah.
Sedikit demi sedikit tabunganku ditarik. Kuniatkan sedekah, karena aku tak mau kemudian merasa mentang-mentang. Dan aku sangat paham, sebagai laki-laki, suamiku pun sebenarnya merasa berat hidup dari uang istri.
Ketika Jambi pertama kali masuk zona merah, orang berduyun-duyun membeli beras di beberapa swalayan. Jujur aku ikut membeli, tapi di minimarket dekat rumah. Ambil sekarung kecil bersama 10 butir telur.