Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Cerpen Haram?

22 Februari 2020   21:46 Diperbarui: 22 Februari 2020   21:48 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Alice Hampson on Unsplash

Tapi apakah itu salah penulisnya?

Syeikh Utsaimin pernah ditanya tentang orang-orang yang intens menulis buku dengan bahasa memukau yang mampu menggugah para pembaca. Di dalamnya terdapat cerita-cerita khayalan, maka beliau pun menjawab:

"Tidak mengapa dengan itu jika dapat menyembuhkan berbagai permasalahan agama, akhlak, ataupun kemasyarakatan. Sebab menyampaikan permisalan dengan kisah-kisah yang tak nyata tidak mengapa, boleh. Bahkan sebagian ulama menyampaikan dengan beberapa permisalan yang disampaikan Al-Qur'an itu tidaklah nyata, hanya sebuah permisalan dari Allah. Seperti dalam firman-Nya surah an-Nahl ayat 76."

Kalau kita membaca Al-Qur'an dan tidak melewatkan terjemahannya, akan mudah ditemukan beberapa kali Allah membuat permisalan/perumpamaan. Tujuannya agar terjangkau bagi nalar manusia.

Pertanyaan dan pernyataan semacam pesan yang dikirim kawanku di awal umumnya dilakukan oleh mereka yang baru ngaji. Bagus kalau mereka bertanya, tapi tidak sedikit yang sotoy melempar vonis ke sana kemari.

Mereka mudah menyebutkan larangan ini itu semata-mata karena mereka tidak menyukai atau menggunakannya.

Misalnya orang yang tidak suka musik, begitu mendengar atau membaca pendapat tentang keharaman musik, langsung menyebarluaskan. Menghardik orang lain, memvonis, hingga menyakiti saudaranya.

Alih-alih mampu mendakwahi, oknum begini justru membuat orang menjauh.

Mereka menyesuaikan dalil dengan kebutuhannya untuk menyerang orang atau kelompok lain. Percayalah, yang tingkahnya seperti ini, paling banter baru ngaji tiga tahun. Malah kadang-kadang cuma tiga hari.

Begitu pula yang tidak menulis cerpen dan tidak suka membacanya. Ringan dan nikmat ketika menyebut cerpen haram. Soal dalil gampang, bisa disesuaikan.

Beda hal ketika yang ia dengar atau baca adalah hal yang biasa ia lakukan, atau malah jadi hobi. Baru ia cari pendapat lain yang bisa menenangkannya. Bukan hanya tidak adil, orang-orang seperti ini bahkan bisa merusak pandangan orang terhadap Islam dan kaum muslimin yang berhijrah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun