Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masih Misteri, Kenapa Ada Daftar "Turut Mengundang" pada Undangan Pernikahan?

12 Januari 2020   07:30 Diperbarui: 12 Januari 2020   07:33 6863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Drew Coffman on Unsplash

Kenapa banyak orang menikah di bulan haji, sudah terpecahkan. Biar dagingnya sekalian, ya kurban ya prasmanan. Tapi kita belum bisa tidur nyenyak, sebab mengapa pada setiap surat undangan yang datang, selalu ada daftar turut mengundang, padahal mereka bukan panitia walimah. Dan entah ngamplop atau tidak saat datang.

Aku menikah di akhir November, resepsinya awal Desember. Sudah masuk musim hujan, yang kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga. Kalau hujan deras, alamat yang datang sedikit.

Tapi yang jadi catatan bagiku sejak gadis dulu adalah, di surat undangan nikahku kelak, jangan ada nama-nama turut mengundang. Itu!

Undangan wajib ada, karena dalam Islam memang begitu, kalau ada yang menikah harus dikabarkan. Biar tidak jadi fitnah. Syukurnya keluarga besar tidak mengurusi hal remeh temeh. Mereka fokus ke dapur, sebab bagian itu memang wilayahnya emak-emak dan tetangga.

Rias, tenda, undangan, dll, kuhandle sendiri. Enaknya, kendali ada di tangan. Jadi kita bisa pilih mbak-mbak perias yang siap merias ulang setelah waktu salat. Dan memastikan dandanan pengantin enggak ketahuan tarif nawar.

Pakaian adat mana pun bisa disesuaikan tetap syar'i, aku juga enggak perlu mewanti-wanti perias untuk tidak mengutak-atik alis. Itu sudah bagus banget dari sananya!

Tantangan berikutnya adalah soal hujan itu tadi. Waktu salah satu kakakku menikah, aku diminta menusukkan cabai ke sapu lidi, dan meletakkannya terbalik. Waktu itu aku belum paham bahwa itu dilarang agama. Yang kutahu, hanya yang masih perawan yang bisa melakukan itu. Dan yes! Tidak hujan. Berarti aku beneran masih polos.

Saat pernikahan dan resepsiku, kalau enggak salah lihat, benda itu tidak ada. Lah aku bungsu, siapa lagi yang masih ting-ting di rumah? Entah kalau tetangga ada yang diam-diam diminta. Sebab budaya ini lumayan sulit dihapuskan.

Alhamdulillah, selama seremoni nikah dan walimah (resepsi), hujan hanya rintik-rintik kecil. Semacam ucapan selamat dari langit. Barakallah, kalian yang nikah tanpa pacaran.... Halah geer!

Luar biasanya, dengan surat undangan tanpa daftar turut mengundang itu, yang hadir pada nikah dan resepsi kami terbilang banyak. Bisa dikatakan, semua yang diundang hadir. Malah ada yang tidak diundang juga datang. Beneran.

Aku kenal seseorang yang ketika dia datang, baru ingat lupa mengundangnya. Kupikir, syukurlah suamiku mengundang dia. Ketika jadi obrolan kami, ternyata suami pun tidak mengundang. Luar biasa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun