Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Vaksin Gratis, Vaksin Mandiri, atau Komersialisasi Vaksin?

24 Januari 2021   11:24 Diperbarui: 26 Januari 2021   08:05 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan Moderna berbasis teknologi genetik yang disebut mRNA (messenger RNA). (SHUTTERSTOCK/Nixx Photography via KOMPAS.com)

Barangkali, pemerintah akan bisa menghemat miliaran sampai triliunan rupiah, anggaran yang semestinya digunakan untuk menyediakan vaksin gratis. Tugas pemerintah sepertinya "diambil alih" oleh pihak perusahaan alias pengusaha.

Keuntungan lain, barangkali akan bisa mempercepat proses vaksinasi. Dari berbagai media massa, kita tahu bahwa vaksinasi ini tidak akan berlangsung cepat melainkan butuh waktu yang cukup lama. Vaksinasi secara menyeluruh diperkirakan tidak akan selesai dalam setahun.

Vaksinasi mandiri sebagaimana disampaikan oleh kalangan pengusaha juga bertujuan agar para karyawan perusahaan bisa segera bekerja dengan rasa aman tanpa harus berlama-lama antre menunggu giliran mendapat vaksin gratis. Dengan kata lain, vaksinasi mandiri juga dimaksudkan agar aktivitas perusahaan yang pastinya terkait dengan roda perekonomian bisa segera berputar.

Itu beberapa sisi positif dan keuntungan yang mungkin bisa didapatkan. Namun jangan lupa, potensi negatif bahkan kerugian juga bisa terjadi dari adanya wacana vaksinasi mandiri.

Paling mendasar adalah potensi penyimpangan dan kekacauan yang mungkin terjadi. Pemerintah memang sudah mewanti-wanti bahwa andaipun vaksinasi mandiri ini dilaksanakan, harus dipastikan bahwa itu benar-benar berbeda sama sekali dengan program vaksin gratis. Mulai dari merek yang digunakan hingga tempat pelaksanaannya. Pemerintah bahkan sudah mulai menyiapkan regulasinya.

Namun pertanyaannya, apakah itu bisa dijamin akan berjalan dengan lancar dan sesuai rencana? Atau jangan-jangan, justru berpotensi menimbulkan kekacauan baru?

Sementara sejak awal pemerintah sudah membuat skema pemberian vaksin secara gratis bahkan jadwalnya sudah dibuat secara bertahap dan beredar di masyarakat. Bila rencana tersebut harus berubah di tengah jalan sehubungan wacana vaksinasi mandiri, bukankah itu berpotensi menimbulkan kebingungan bahkan keraguan di tengah-tengah masyarakat?

Belum lagi, ketika skema vaksinasi mandiri (berbayar) dilakukan, akan sangat berpotensi menimbulkan isu komersialisasi. Kemungkinan paling buruk, mungkin saja akan ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ingin meraup keuntungan besar dari kesempatan ini, misalnya dengan membuat vaksin palsu. Apakah pemerintah sudah memikirkan sampai ke tahap ini dan menjamin itu tidak akan terjadi?

Saya berpikir, mengapa pemerintah tidak fokus saja memastikan rencana-rencana awal yang sudah ditetapkan? Andaipun ingin dilakukan upaya-upaya percepatan, sebaiknya harus dipikirkan secara bijak agar tidak menimbulkan potensi kekacauan yang baru.

Alangkah lebih baik bila pemerintah fokus memberikan edukasi di tengah-tengah masyarakat tentang manfaat dan pentingnya vaksin dalam rangka upaya bersama menghadapi pandemi ini. Tujuannya, agar seluruh warga punya semangat yang sama untuk siap menerima vaksin.

Vaksinasi adalah salah satu upaya terbaik yang bisa dilakukan dunia (bukan hanya Indonesia) saat ini untuk menghadapi masalah pandemi korona. Vaksinasi juga menjadi harapan agar tidak semakin banyak orang yang terjangkit virus ini. Tentu saja dengan tetap disiplin mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun