Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana dan Pentingnya Belajar dari Pengalaman

20 September 2019   11:32 Diperbarui: 22 September 2019   06:07 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas BPBD Riau sedang memadamkan api di Desa Rimbo Panjang, Riau (Kompas.com/Idon)

Kepala BNPB, Doni Monardo beserta rombongan saat melakukan pemantauan lapangan langsung lokasi di desa Kerumutan, provinsi Riau bahkan dikejutkan dengan adanya sejumlah kilang minyak Pertamina yang berjarak kurang dari 40 meter dari lokasi karhutla. 

Bisa dibayangkan, bila sumur minyak tersebut terbakar, tentu akan berakibat sangat fatal.              

Belajar dari pengalaman

Satu hal yang patut disesalkan dari peristiwa karhutla adalah kenyataan bahwa kita seperti tidak mampu belajar dari pengalaman. Kita mengenal istilah, pengalaman adalah guru yang terbaik. 

Namun sepertinya itu baru sebatas slogan, belum merasuk dalam alam fikiran apalagi mewujud dalam tindakan.

Ahmad Arif dalam tulisannya di harian Kompas (18/9) mengatakan, tragedi karhutla bukan hal baru. Arsip berita Kompas, edisi 2 November 1967 menyebut kabut asap akibat kebakaran hutan menggelapkan kota Palembang dan menghentikan lalu lintas di Sungai Musi. 

Arif menyebut, ada 1.788 artikel di koran tersebut terkait kebakaran hutan dan kabut asap dalam kurun waktu 1967 hingga September 2019.

Kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan hampir selalu dikaitkan dengan perusakan hutan dan pembukaan lahan. Seiring waktu, akar masalahnya lebih kompleks karena lahan yang dibuka kian luas dan melibatkan perusahaan besar. 

Bahkan, dua dekade belakangan terjadi pengeringan lahan gambut yang mengubah pola kebakaran.

Kajian Eko Yulianto, Hirakawa, dan Tsuji (2004) merekam perubahan pola kebakaran. Selama ribuan tahun, pola kebakaran masih sporadis dan terlokalisasi. 

Pola kebakaran semakin masif dan merembet luas sejak 1980-an serta memuncak tahun 1997/1998. Hutan seluas 11,7 juta hektar terbakar pada 1997/1998, terbesar dalam sejarah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun