Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Prabowo, Minta Maaflah (Lagi)

3 Juni 2019   23:53 Diperbarui: 4 Juni 2019   00:03 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto datang ke Cikeas menyampaikan belasungkawa atas wafatnya istri SBY, Ani Yudhoyono (Suara.com/Novian Ardiansyah)

Tanda pagar (tagar) #ShameOnYouPrabowo memuncaki perbincangan di twitter selama beberapa jam. Sebelumnya, Prabowo Subianto baru saja berkunjung ke kediaman SBY untuk menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono. Tentu saja bukan kunjungan (terlambat) ini yang membuat Prabowo dikecam.

Melainkan pernyataannya yang mengungkit soal pilihan politik Ibu Ani di Pilpres 2014 dan 2019. Prabowo mengatakan, ia mendapat informasi bahwa Ibu Ani menjatuhkan pilihan politiknya untuk mendukung Prabowo pada kontestasi Pilpres.

Pernyataan itu langsung menjadi "bulan-bulanan" di media sosial. Pernyataan yang dinilai sangat tidak elok dan tidak pantas disampaikan di tengah suasan keluarga besar SBY yang sedang berkabung.

Apa gunanya apalagi tujuannya mengungkap soal pilihan politik seseorang yang baru saja meninggal dunia? Perihal ada atau tidak motifnya, tentu hanya Prabowo sendiri yang tahu. Atau mungkin, itu sekadar pernyataan yang keceplosan?

Satu hal yang pasti, sederet kalimat yang sudah diucapkan tentu tak mungkin bisa ditarik kembali. Yang jelas, ia sudah menimbulkan kesan dan reaksi bagi mereka yang mendengarnya.

Lewat video yang banyak beredar, kita bisa menangkap gestur kegusaran SBY saat mendengar pernyataan Prabowo. Salah satu media daring mencatat, SBY yang semula memainkan jarinya, tiba-tiba bersedekap saat Prabowo ungkap pilihan politik Ibu Ani.

Kesan ini kian terkonfirmasi ketika SBY sendiri langsung menyampaikan pernyataannya di depan awak media berkaitan peristiwa itu. Ia keberatan dengan pernyataan Prabowo tersebut dan meminta itu tidak diberitakan. Sampai tulisan ini dibuat, sepertinya belum ada respon Prabowo atau yang mewakili guna menanggapi keberatan SBY tersebut.

Pada konteks ini, saya kira Prabowo perlu memberikan klarifikasi bahkan meminta maaf atas kejadian tersebut agar tidak terus menerus menjadi konsumsi publik. Terlebih lagi, SBY sudah langsung menyatakan keberatan atau dengan kata lain SBY tersinggung dengan pernyataan Prabowo yang memang tidak elok dan tidak tepat disampaikan pada situasi tersebut. Kebesaran hati Prabowo untuk meminta maaf tentu bisa menyelesaikan kesalah pahaman ini.

Tidak ada yang salah, meskipun harus meminta maaf lagi. Prabowo sudah memulai hal yang baik karena saat kunjungan tersebut, ia berbesar hati menyampaikan permohonan maafnya karena baru sekali menjenguk Ibu Ani saat masih dirawat di Singapura serta tidak hadir pada acara pemakaman.

Kita ingat, pada acara pemakaman kemarin, banyak tokoh yang hadir langsung untuk menyampaikan penghormatan terakhir sekaligus memberi penghiburan pada keluarga yang ditinggalkan.

Bahkan, kedatangan Megawati Soekarnoputri juga menjadi pemandangan yang istimewa dan banyak menyita perhatian awak media. Momen yang terbilang langka yaitu pertemuan antara SBY dan Megawati saat itu seakan menghapus begitu saja masalah ketersinggungan dan perbedaan politik di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun