Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Baik-Buruk AHY Gantikan SBY

9 Maret 2019   01:46 Diperbarui: 9 Maret 2019   02:04 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AHY (Foto: Lamhot Aritonang/Detik.com)

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus menyingkir sejenak dari ingar bingar politik nasional jelang pemilu. Saat ini, ia harus fokus mendampingi Ani Yudhoyono yang sedang dalam perawatan medis di Singapura. Ibu Ani didiagnosis menderita kanker darah.

Dalam rangka memimpin pemenangan partai, SBY sudah memberikan mandat pada Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tak lain adalah putra sulungnya.

Pemberian kewenangan itu langsung memunculkan spekulasi bahwa AHY sedang disiapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat menggantikan SBY. Menanggapi isu tersebut, AHY mengatakan bahwa penggantian ketua umum partai harus melalui mekanisme yang tercantum dalam AD/ART partai, tidak boleh asal tunjuk.

Meskipun AHY menambahkan bahwa seluruh kader partai harus selalu siap diri dengan tugas yang harus diemban atau diamanatkan oleh partai.

Baik

Ada beberapa hal yang baik bila benar AHY sedang dipersiapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat. Sebagai putra tertua SBY, jelas bahwa AHY bisa diharapkan menjadi figur pemersatu. Tak terbantahkan fakta bahwa mayoritas kader termasuk simpatisan masih sangat menghormati sosok SBY sebagai salah satu pendiri sekaligus pembawa masa-masa kejayaan Partai Demokrat.

Kita ingat, Demokrat cepat berkembang menjadi salah satu partai besar di kancah politik nasional tak bisa lepas dari ketokohan SBY yang sukses terpilih menjadi presiden RI selama dua periode.

"Penunjukan" AHY sebagai pengganti SBY juga perlu dilakukan sesegera mungkin mengingat pelaksanaan pemilu serentak tinggal menghitung hari. Dalam waktu yang sangat singkat itu, figur ketua umum sangat diperlukan untuk menggenjot semangat seluruh kader dan simpatisan di seluruh tingkat dan lapisan masyarakat.

Kembali lagi bahwa SBY sudah tidak mungkin diharapkan kehadirannya untuk bisa turun bersama-sama sampai ke tingkat bawah. Pada saat yang bersamaan, Partai Demokrat tak mungkin dibiarkan tanpa figur pemimpin.

Berharap pada figur selain AHY sebagai pengganti SBY pun sepertinya kurang menjanjikan. Munculnya nama selain AHY dikhawatirkan justru belum tentu otomatis bisa disetujui oleh mayoritas kader dan pengurus. Belum tentu juga akan disukai para pemilih, sebagaimana mereka pernah dan masih sangat mengidolakan SBY.

Buruk           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun