Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyoal Harga Makanan di Bandara yang "Super" Mahal

22 November 2018   11:34 Diperbarui: 22 November 2018   14:21 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logikanya, jika karena harga makanan yang terlalu mahal membuat konsumen di bandara menjadi jera dan urung membeli makanan, bukankah itu pun bisa merugikan pedagang. 

Apa salahnya menetapkan harga yang tidak terlalu jauh dibandingkan biasanya, supaya para konsumen lebih nyaman dan banyak yang datang berkunjung. 

Hitungannya juga sama. Bila penjual menargetkan keuntungan tiga puluh ribu rupiah dari seorang konsumen, itu kan sama saja dengan mengambil keuntungan sepuluh ribu rupiah per satu orang, namun jumlah pengunjung yang datang ada tiga orang.

Saya kira, di luar para konsumen yang memang berduit dan senang nongkrong di tempat makan, sepertinya hanya mereka yang benar-benar terdesak rasa haus dan lapar serta pertama kali menginjakkan kaki di bandara yang mungkin mau membeli makanan di bandara.

Saya membayangkan ke depannya, siapapun yang hendak bepergian menggunakan pesawat udara, sudah tak perlu lagi takut membeli makanan dan minuman di bandara karena harganya relatif sama seperti biasa. 

Tentu tak boleh menyamaratakan bahwa siapapun yang berani bepergian dengan pesawat sudah pasti berasal dari golongan orang kaya. Buktinya, sampai kini maskapai terlaris adalah maskapai yang dipersepsikan konsumen paling mampu memberikan harga paling ekonomis.

Ada lagi kondisi-kondisi yang menyebabkan seseorang memang harus memilih dan memaksakan diri berangkat ke suatu daerah dengan menggunakan pesawat. Pada situasi genting dan mendesak, ia harus memilih moda transportasi yang lebih cepat.

Atau memang setelah dihitung-hitung, ternyata biaya yang dikeluarkan untuk membeli tiket pesawat tidak jauh beda bila harus menggunakan moda transportasi darat dan laut. Padahal dengan menggunakan pesawat, waktu tempuh perjalanan yang dibutuhkan menjadi jauh lebih singkat.

Bandara adalah fasilitas dan ruang publik yang dibangun oleh pemerintah. Siapapun yang kebetulan ada disana semestinya harus bisa memiliki rasa percaya diri yang sama dengan orang lain. Termasuk rasa percaya diri kala harus melangkahkan kaki ke tempat penjual makanan untuk mengisi perut yang sudah terasa lapar.

***

Jambi, 22 November 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun