Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Belajar dari TGB Zainul Majdi, Pemimpin Harus Siap Dipuji dan Diuji

18 September 2018   22:48 Diperbarui: 19 September 2018   23:48 3235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr KH Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) disambut ribuan santri saat tiba di Pondok Pesantren As'adiyah Pusat, Jl Veteran, Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Minggu (25/3/2018). (Foto: st hamdana/tribunwajo.com)

Selain itu, TGB juga masih tercatat sebagai kader bahkan pengurus partai Demokrat. Lalu banyak yang mengira bahwa TGB kecewa bahkan sakit hati lantaran partai Demokrat justru terkesan lebih mengutamakan upaya mendorong pencalonan AHY ke kancah politik nasional dibanding dirinya.

Keputusan TGB yang terang-terangan mendukung Jokowi di Pilpres 2019 juga banyak disoroti sebagian kalangan dan tokoh-tokoh yang mengatasnamakan umat Islam. Banyak yang menyampaikan kekecewaan bahkan kecaman. 

Kepemimpinan TGB juga benar-benar diuji ketika beberapa daerah di NTB mengalami gempa secara bertubi-tubi. Ratusan nyawa melayang. Banyak rumah dan fasilitas publik yang hancur berantakan.

Tugas yang sangat berat harus dipikul TGB tepat menjelang akhir masa jabatannya. Ia harus mampu segera membangkitkan kembali semangat dan optimisme warga yang baru tertimpa bencana, termasuk pendistribusian bantuan-bantuan agar tepat sasaran dan tentunya upaya-upaya penanganan dan perbaikan pasca gempa.

TGB di kamp pengungsian korban gempa (Foto: kicknews.today)
TGB di kamp pengungsian korban gempa (Foto: kicknews.today)
Berbagai tudingan dan fitnah pun terus berdatangan. Ada sekelompok orang yang dengan jahat mengatakan bencana yang dialami daerah di NTB merupakan akibat "dosa" TGB. Baru-baru ini, ada lagi seorang yang mengaku sebagai tokoh agama, tega memelesetkan TGB menjadi "Tuan Guru Bajingan". 

Bertambah lengkap, tepat menjelang masa purnatugasnya, nama TGB juga dikait-kaitkan dalam satu kasus korupsi di NTB. Media nasional, Tempo bahkan sampai merasa perlu membuat ulasan khusus terkait kasus tersebut sembari mengaitkan keterlibatan nama TGB di dalamnya. 

Kisah dan perjalanan hidup TGB menjadi cerminan bahwa seorang pemimpin memang harus siap sedia kala dipuji maupun diuji. Mereka yang pernah memberikan sanjung puji, suatu ketika bisa saja menjadi orang yang paling bersemangat menghujat dan melontarkan caci maki. 

Pada akhirnya, pembuktian integritas diri tetap menjadi hal terpenting. Saat ini TGB hanya perlu membuktikan bahwa dirinya benar-benar tidak terlibat dalam kasus korupsi yang sedang dituduhkan saat ini dan publik akan tetap mengenangnya sebagai sosok pemimpin yang hebat dan berprestasi, terlepas apapun pilihan politik yang diambilnya kini dan nanti.     

***

Jambi, 18 September 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun