Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Buktikan Sendiri, Tolak Angin (Memang) Berkhasiat Lebih

14 Agustus 2018   02:02 Diperbarui: 14 Agustus 2018   02:05 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: sidomuncul.com)

Terus terang, awalnya saya agak ragu menuliskan ini. Sebab, saya membaca sudah lebih dari seratus tulisan yang mengulas pengalamannya saat mengonsumsi Tolak Angin SidoMuncul. Ragam kisah menarik berupa pengalaman pribadi kompasianer sudah dituliskan, yang terus terang baru beberapa tulisan tuntas saya baca.

Atas dasar keinginan untuk saling berbagi pengalaman dan syukur-syukur terpilih jadi salah satu pemenang blog competition ini, baiklah saya juga mau berbagi pengalaman. Semoga saja tidak ada kesamaan dengan kisah-kisah sebelumnya. Andaipun ada, saya pastikan itu benar-benar tak disengaja apalagi direkayasa.    

Saat ini saya bekerja di salah satu UPT (Unit Pelaksana Tugas) Kementerian yang wilayah kerjanya mencakup 13 kabupaten/kota, melintasi 2 provinsi bertetangga; Jambi dan Sumatera Barat.  

Sebagai penanggungjawab fisik kegiatan di lapangan, mengharuskan para staf (termasuk saya) harus selalu siap sedia kala ditugaskan meninjau lokasi kegiatan. Jarak tempuh dari ibukota provinsi menuju lokasi kegiatan bervariasi. Ada yang bisa ditempuh dalam tempo 2-3 jam, tetapi ada pula yang harus memakan waktu 10-12 jam.

Untuk jarak-jarak dekat, tentu tak ada masalah. Yang agak repot, kala ditugaskan ke lokasi terjauh tadi. Ada kalanya, demi menghemat waktu dan biaya atau karena tugas dadakan, kami memutuskan berangkat malam hari, dengan harapan keesokan paginya sudah tiba di lokasi dan memulai pekerjaan.

Ini yang jadi masalah. Malam hari yang harusnya digunakan untuk beristirahat, kami malah sedang dalam perjalanan. Yang harus dilawan, bukan hanya kantuk, tapi juga sakit perut, mual, pusing, mabuk perjalanan yang bisa muncul tiba-tiba disebabkan masuk angin.

Terus terang, awalnya saya tidak terlalu tertarik mengonsumsi "obat" apapun yang bisa menyembuhkan masuk angin. Sejak kecil, saya cukup anti dengan yang namanya "obat". Beberapa kali, saya coba untuk menahan rasa-rasa "aneh" tadi sampai akhirnya pertahanan saya jebol. Saya muntah-muntah. Saat itu malu sekali rasanya, ditambah lagi rasa sakitnya benar-benar menyiksa.

Pengalaman itulah yang membuat saya akhirnya berkenalan dengan Tolak Angin SidoMuncul, mengikuti saran teman. Lain waktu saat berangkat ke lapangan, saya ingin coba langsung untuk membuktikan khasiatnya.

Luar biasa. Perjalanan jauh yang biasanya menyiksa, jadi terasa lebih enteng. Tolak Angin ternyata tak sekadar mengatasi masalah masuk angin. Rasa mual, sakit perut, pusing, tenggorokan gatal dan kering, hingga mabuk perjalanan pun bisa diatasi.

Sampai sekarang, saya jadi terbiasa membawa dan mengonsumsi Tolak Angin, terutama saat akan melakukan perjalanan jauh. Saya tak mau, aktivitas menjadi terganggu hanya gara-gara tak mampu mengatasi masalah masuk angin. Lagipula malu di depan teman-teman yang lain, kalau harus muntah lagi untuk kedua kalinya.

Kemasan Tolak Angin yang berukuran kecil juga memudahkan saya untuk membawanya kemana saja. Tinggal masukkan ke dalam kantong jaket/baju/celana atau ke dalam tas kecil yang biasa saya bawa. Kemasannya boleh kecil, tapi saya sudah merasakan langsung khasiatnya yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun