Akhir akhir ini ekonomi Indonesia lesu yang berdampak pada semua aspek sektor. Penyebab ekonomi nasional melambat, lesu disebabkan oleh banyak hal yang mesti diluruskan supaya lancar contohnya dalam penyaluran kredit kepada masyarakat itu dipersulit dan tidak mudah dengan alasan ini itu. Padahal dalam melakukan pinjaman penyaluran kredit syaratnya mudah, dokumen mesti lengkap  dengan sesuai aturan,agunan harus jelas,tepat dan tidak adanya calo pencairan kredit perbankan namun kalau dipersulit oleh para oknum pegawai bank yang bermain dalam kredit itu rawan di Korupsi pada akhirnya banyak nasabah fiktif, nasabah topengan, kredit macet, NPL kita tidak turun, daftar hitam BI masyarakat bertambah banyak.
Ini disebabkan oleh oknum petugas dan pemutus kredit yang bermain dalam penyaluran booking kredit ke masyarakat yang membutuhkan dan masyarakat juga meminjam kebank dipersulit, dicekik dengan bunga yang tinggi sekali pada akhirnya kredit macet dan NPL naik diatas 2,2 %, dalam penagihan angsuran kredit tidak kencang serta berdampak pada lambatnya laju perekonomian kita akibat dari dipersulit dalam melakukan pinjaman di perbankan.
Seharusnya dalam melakukan pencairan kredit ada pengawasan dilapangan dan ada payung hukumnya supaya dalam pencairan kredit lancar serta tidak rawan dikorupsi. Kalau dikorupsi dan banyak kredit macet maka yang terjadi adalah uang sulit berputar dimasyarakat Indonesia dan siapa yang bertanggung jawab semua ini. Seharusnya perekonomian nasional lancar menjadi terhambat akibat dari kebijakan pencairan kredit tidak tepat sasaran yang membutuhkan.