Mohon tunggu...
Kader Militan Indonesia
Kader Militan Indonesia Mohon Tunggu... -

Saya adalah kader militan yang ingin menumpas korupsi

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS Perjuangan

11 Mei 2013   15:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:44 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari demi hari partai politik ditanah air, selalu menampilkan gelagat kurang baik dimata rakyat. Hal ini akan membuat semakin tingginya sentimen anti partai. Ditambah lagi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini dikenal dengan partai dakwah, akan tetapi berbuat diluar jalur norma sebagai partai dakwah.

Sunggu miris apa yang telah dilakukan oleh PKS dan koleganya Ahmad Fathanah. Hal ini membuat sebagian dari kader PKS yang merasa dizolimi dan dikhianati menjadi menjauh dari partai ini. Sampai terdengar kabar akan didirikan nya sebuah sempalan dari partai dakwah ini. Yusuf Supendi dan Misbahukun yang selama ini aktif di PKS juga loncat partai ke partai lain. Apakah ini membuktikan bahwa PKS akan mengalami masa kehancuran, karena selama ini terlalu sombong dengan kekuatan yang dimiliki selama ini. Siapaun pasti tahu dan ngerti bahwa PKS selama ini dengan jargon dakwah berusaha merebut kemenangan dari semua lini kehidupan. Dari tingkat Sekolah Menengah pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai tingkat perguruan tinggi dikuasai oleh PKS dengan tujuan merebut kemenangan dakhwa. Tapi perlu dingat selama ini PKS berjuangan bukan seorang diri, alias sendirian akan tetapi didukung oleh semua lapisan yang sangat simpati pada gerakan dakwah sehingga bisa sebesar ini akan tetapi akhir-akhir ini banyak kader potensial harus ditendang dan harus mundur karena harus berhadapan dengan egoisme individual yang menjadikan banyak yang malas untuk aktif kembali. Tidak aneh lagi bila ada mantan aktifis dakhwa di kampus-kampus besar di Indonesia maupun petinggi dakhwa sekolah, dakhwa kampus mapun dakhwa profesi harus no coment dengan tingkah laku petinggi saat ini.

Kita pun sebagai kader PKS yang selama ini pernah merasakan naungan liqoat (mentoring ala PKS) terjadi perbedaan yang sangat mencolok dengan PKS yang selama ini berjuang dengan dakwah. Banyak kader yang sibuk mengejar materi dan menghalalkan segala cara, bila ditegur malah kita dimarah-marahin dan dibilang "antum tidak mempunyai kontribusi dakwah' padahal banyak kader yang juga berjuang keras di garis terdepan lebih maksimal dibanding elit DPP sekalipun. Akan kah hal ini dibiarkan terus, jadi wajar bila banyak kader yang merasa kecewa harus mundur dan loncat ke partai lain seperti HANURA dan PBB. Mungkin inilah sebuah tanda akan kemunduran PKS. Hasil Pilkada Jabar dan Sumut bukan dijadikan jaminan bahwa PKS masih tetap eksis akan tetapi faktor individu yang menjadi kunci utama, buktinya di Pilkada Jakarta Ustad Hidayat Nur Wahid kalah telak dan banyak simpatisan PKS harus memilih Jokowi dibanding HNW dari PKS. Semoga kedepan kita menemukan Partai lain yang mampu menjadi penyeimbang PKS dan bisa membina dengan tulus semua kader dakhwa. Selamat PKS Perjuangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun