Mohon tunggu...
Giyat Yunianto
Giyat Yunianto Mohon Tunggu... Administrasi - Insya ALLOH profil yang saya buat dapat dipertanggungjawabkan.

Diam kupikir Lisan kuDzikir.....https://www.instagram.com/giyat81/ @GiyatYunianto... www.giyatyunianto17.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Segar

Beratnya Enam Hari di Bulan Syawal

21 Juli 2018   10:04 Diperbarui: 21 Juli 2018   10:09 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu ibadah yang berat dan tak mudah dijalankan bagi umat Islam adalah puasa.Ya, tak mudah memang menahan nafsu makan dan minum semenjak berkumandangnya adzan shubuh hingga waktu maghrib tiba.

Tetapi suka atau tidak suka kita harus menjalankannya jika kita ingin menjadi manusia yang bermanfaat dan bermartabat.Puasa sunnah Enam Hari di bulan syawal adalah salah satu cara untuk meningkatkan derajat taqwa .

Berdasarkan hadits "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim)

Meskipun hanya enam hari, ternyata tidak mudah untuk menjalankannya.Bulan Syawal memang salah satu bulan yang penuh dengan kenikmatan sekaligus cobaan bagi mereka yang sedang menjalankan puasa sunnah.

Disebut kenikmatan karena sebagian besar umat muslim kerap menunda untuk melaksanakan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal dengan alasan masih banyak makanan yang perlu dimakan.

Padahal semakin ditunda justru akan semakin berat untuk melaksanakannya, karena biasanya semakin mendekati akhir bulan Syawal semakin banyak pula acara yang harus kita hadiri, kecuali jika kita memiliki niat yang sangat kuat.

Ya, setiap manusia yang beriman akan berupaya mencari peluang untuk meraih pahala dan merasa rugi atau menyesal jika ia meninggalkannya begitu saja.  

Shaum sunnah 6 hari di bulan Syawal juga merupakan wujud nyata kita bersyukur kepada ALLOH SWT karena diberi nikmat tubuh atau jasad yang sempurna.

Manusia memang tak diperintahkan untuk menghitung nikmat yang diberikan ALLOH SWT karena betapapun canggihnya alat hitung yang ada di muka bumi ini tak mungkin sanggup untuk menghitungnya.

Namun setiap insan yang merasa hidup di bumi ALLOH wajib untuk mensyukuri nikmat yang dikaruniakan kepadanya.Semoga kita semua dimudahkan dan dilancarkan dalam menjalankan ibadah dimanapun berada.Aamiin.WallohuA'lamBishowab.Semoga Bermanfaat.  

   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun