Mohon tunggu...
Muhammad Burniat
Muhammad Burniat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa filsafat dengan hobi menulis, jalan-jalan dan aktivitas sosial. Menulis adalah cara saya untuk hidup dan berbagi. E-mail: muhammadburniat@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menggali Potensi Sukses Berbisnis di Usia Muda Adalah Dari Hal Terdekat Dengan Diri Kita

25 September 2015   23:05 Diperbarui: 25 September 2015   23:05 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan Yukka, mahasiswa Bandung tersebut terjerumus dalam dunia bisnis karena sulitnya mencari ukuran sepatu berukuran 46. Menurut dia, kalau pun ada pasti harganya bisa mencapai ratusan lebih, bahkan sampai jutaan. Dengan harga yang melangit itu membuat dirinya geram. Karena itu, Yuka pun mencari cara bagaiman bisa memenuhi kebutuhan sekundernya, namun sesuai dengan budget yang ia miliki.

[caption caption="Yukka Sedang bersemangat memberikan jawaban terkait terjunnya dalam dunia bisnis. Dok. Pribadi"]

[/caption]

Ide pun muncul. Yukka mengajak temannya untuk melakukan survey harga dan pembuatan sepatu di daerah Cibaduyut Bandung,. Walhasil Yuka pun mengumpulkan uang dari hasil THR hingga 3 juta rupiah memulai berbisnis. Dengan bermodalkan uang sebesar itu, Yuka pun memberanikan diri mendirikan usaha sepatu yang diberi nama Brodo Footwear.

“Dalam menjalankan bisnis, kita harus memiliki nyali yang kuat. Semua hal itu bisa dijadikan bisnis dan menghasilkan uang asalkan kita bisa menemukan permasalahan. Jika permasalahan sudah didapat, kita pilih mana yang memang bagian dari passion kita. Selanjutnya kita pun tinggal memikirkan bagaimana bisnis itu bisa bermanfaat bagi orang lain” cerita Dedy Dahlan kepada para hadirin.

[caption caption="Dedy Dahlan pendiri Passionpreneur Academy, Dok. Pribadi"]

[/caption]

Selain ketiga pembicara di atas, Paul Kartono pun memberikan pencerahan baru kepada hadirin. “Tidak ada masalah memulai bisnis dengan modal yang besar atau yang kecil. Yang terpenting adalah bagaimana seorang yang hendak berbisnis mampu melakukan manajemen keuangan yang baik. Dengan manajemen yang baik, maka kita bisa mengolah keuangan dari yang kecil menjadi besar, dan dari yang besar menjadi lebih besar lagi”

Ia pun mengingatkan jangan pernah sesekali kita mencampuradukan antara penghasil bisnis dengan milik pribadi. Karena kalau sudah seperti itu, kita tidak bisa memanajemen keuangan dari bisnis kita. Antara uang bisnis dan pribadi mesti dipisahkan supaya bisa melihat proses bisnis yang kita jalani.

Indra Cahya Uno juga ikut berbagi cerita atas kesuksesannya membangun PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Menurutnya kesuksesan tersebut ia raih dengan penuh keberanian, tentunya juga passion pun merupakan unsur yang mendasar. Dalam berbisnis, selain melihat siapa penggerak dari bisnis tersebut, partnership juga menjadi hal yang patut dipertimbangkan untuk keberhasil sebuah bisnis.

Ini dia Pemenang FWD Passionpreneur 2015

Setelah acara talkshow berakhir, puncak pengumuman pemenang FWD Passionpreneur 2015 akhirnya tiba. Setelah Reska Herlambang menutup acara, kuasa MC selanjutnya diberikan kepada Veve Adeline. Sebelum memanggil para pemenang, semua dewan juri yakni Dedy Dahlan, Indra Cahya Uno dan Dolly Lesmana memberikan kriteria pemenang yang sudah mereka tentukan. Dan hasilnya sebagai berikut;

  1. Juara 1 diraih oleh Alicia Van Akker dengan Rumah MC
  2. Juara 2 diraih oleh Anggia Rahendra dengan program PLUA
  3. Juara 3 diraih oleh Ignatius Leonardo dengan Rumah Kayu

Selamat kepada pemenang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun