Mohon tunggu...
Melina Purnomo
Melina Purnomo Mohon Tunggu... FREELANCE WRITER -

i am a freelancer writer, musician and a financial consultant.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pergilah dengan Damai Sahabat Pejuang Kanker

13 Juni 2017   16:25 Diperbarui: 13 Juni 2017   16:32 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      Kehilangan sudah kita akan artis yang berjuang akan kehidupannya ini. Hidup ini untuk apa sebenarnya sahabat yang terkasih di dunia. Hidup ini sama halnya dengan misteri dari Tuhan semata. Yang belum mengenal arti kehidupan pun masih diberi kesempatan yang layaknya yang sudah mengenal arti kehidupan ini. Pergilah dengan damai sahabat ku pejuang kanker doaku akan selalu mengiri mu sahabat meski ku tak pernah mengenalmu.  

Tak aka nada lagi kepedihan yang ada di matanya untuk kita semua. Yang ada Julia Perez sudah bersama dengan Allah. Tuhan sudah menyediakan tempat yang terbaik di sisinya. Kisahnya yang dikisahkan kepada kita semua bagaimana wanita yang satu ini tak sedikit adanya dengan pantang menyerah akan hidup yang harus diperjuangkannya. Kita yang mengenalnya ataupun yang hanya mengetahuinya dari layar kaca dapat menarik kesimpulan bagaimana kita jangan menyia-nyiakan hidup kita barang sedetikpun. Hidup terlalu disayangkan untuk hal-hal yang tidak perlu untuk dilakukan begitu saja kita yang diberi kesempatan hidup di beri kesehatan marilah tidak menyia-nyiakan hidup yang sangat sebentar di dunia ini. Masihkah kita memandang pada hal-hal yang tidak perlu untuk kita lakukan sehari-harinya. 

Sahabat yang budiman hidup ini sekali lagi misteri adanya. Masih kah kisah dari Julia Perez tidak mengena di hati kita semua? Tengok dan lihatlah lebih dalam lagi dan jangan bermain-main dengan permainan kehidupan yang tidak berguna bagi dirimu. Lebih dekatkan dirimu dengan Yang diatas para sahabaku yang budiman. Beryukurlah setiap saat akan nafas kehidupan yang sudah diberikanNYA kepada kita semua. Buatlah kehidupan mu itu bermakna dan berarti hari lepas hari sehingga hingga saatnya nanti yang ada namamulah yang akan selalu dikenang sepanjang masa.

Matahari sudah hampir menuju ke pertengahan siang. Pepatah sepertinya mengiri kepergian dirimu yang memang apakah sudah ditakdirkan oleh yang kuasa? Bak  kabar di siang bolong. Sudah lewat seminggu dunia Ibu Kota masih dikagetkan oleh kepergian artis yang juga menderita penyakit kanker payudara yang menggerogotinya. Kita dikagetkan kembali oleh berita artis yang memang santer-santernya diberitakan melawan penyakitnya ini. Tuhan yang memberi Tuhan juga yang mengambil. Beberapa kali sudah tak sering mungin artis ini diberitakan meninggal dan kebenarannya sempat membuat pernyataan yang membingungkan. Akhirnya di hari ini berita itupun pada akhirnya pun menjadi kenyataan bukan hoax sementara. Jupe alias Julia Perez akhirnya meninggalkan kita semua diusia yang ke 36t tahun setelah kurang lebih 2 tahun berjuang melawan penyakit ganas ini. Doa kita semua akan selalu mengiringi kepergian mu sahabat pejuang kanker. Tidak akan ada lagi kepedihan yang terlintas di wajah manis mu kini yang ada engkau sudah damai bersama dengan penciptaMU. Niat baik nama baik mu amal ibadah mu tidak akan pernah terlewatkan begitu saja di benak kita semua yang mengenalmu. Jupe… kita semua akan selalu mengenangmu sahabat.

Perjalanan Julia Perez melawan kanker yang diketahuinya secara pasti menginjak tahun yang ke -4. Kanker..ya itulah yang diketahuinya. Tak banyak orang yang menderita kanker jenis yang satu ini memang. Pihak wanita sajalah yang pastinya mendeitanya. Jupe masih berusaha untuk tegar untuk mengobatinya tentu saja dan kita pun sebagai wanita alangkah baiknya tidak menghakimi begitu saja mengapa Jupe terkena penyakit mematikan yang satu ini. Pasti ada alasan dari dirinya sendiri Singkat kata Jupe pun memutuskan untuk segera berobat ke Singapore saat itu meskipun pada kenyataanya kekawatirannya belum memuncak tetapi yang namanya manusia ingin sembuh total pun ada. Stadium nya juga masih tidak terlalu tinggi baru di level 1-B. 

Yang pasti masih bisa diatasi itu yang disampaikan Jupe Jupe yang berstatus artis  ibu kota seperti yang kita ketahui pun langsung berusaha untuk mengurangi kegiatan nya di duninya agar ia dapat fokus untuk kesembuhannya. Dia pun sempat menjalani operasi untuk kesembuhan penyakitnya tersebut. Tetapi kenyataan malah bukan yang diharapkan yang terjadi penyakitnya malah memburuk yang ada. Dua tahun pun sudah berlalu dari stadium 1-B yang diderita di awalnya menjadi stadium 4 dan menjalar ke organ tubuhnya yang lain. Sahabat dan keluarganya pun sangat mengkawatirkan keadaan Jupe ini. Tetapi tentunya Jupe berusaha yang terbaik untuk dirinya agar masih ada harapan dan keajaiban yang terjadi pada dirinya tentunya.

Berita-berita miring pun sudah banyak santer yang bertebaran di mana-mana di kala dirinya ingin rileks dan dapat fokus akan kesembuhannya. Hal ini yang seringkali di derita oleh penderita nya tersendiri yang mana dirinya ingin fokus pada kesembuhan yang ada diganggu oleh hal-hal yang semestinya tidak perlu terjadi. Jupe pun berusaha agar dia mendapat kesembuhan layaknya orang-orang normal pada umumnya. Sahabat-sahabatnya pun terus berdatangan memberikan dukungan moril kepada dirinya menyemangatinya agar memang kalau masih ada harapan yang terbuka untuk dirinya. 

Keadaan yang tidak mudah  tentunya untuk Jupe pastinya ketika penyakit ganas ini sudah masuk ke stadium yang kritis. Di bulan februari ini pun Jupe sempat di rawat secara intensif di rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kondisinya sempat menurun sampai kritis. Melewati masa kritis itu Jupe masih harus bersyukur tetap diberi nafas kehidupan beberapa bulan. Optimis memang yang harus selalu kita tanamkan betapa besar perjuangan hidup yang kita hadapi sampai saat ini. Kalau tidak ada kata optimis di dalam diri kita sendiri bagaimana kita bisa melewati hidup ini yang terblilang tidak mudah untuk kita hadapi di keseharian kita. 

Belajarlah dari perjalanan hidup Julia Perez sahabatku dan pembacaku yang budiman. Jangan berdiam diri lihat sekeliling kita apa yang dapat kita bantu untuk membantu teman-teman kita yang sedang membantu uluran tangan kita. Kita di dunia ini sudah selayaknya untuk saling bahu membahu untuk menolong orang yang perlu untuk kita tolong karena kita tidak akan tahu kapan kita akan membutuhkan pertolongan dari yang sesama kita. Camkanlah itu sahabat dan pembacaku yang budiman semoga kita makin tergerak. Di saat penyakit yang sangat ganas menggerogoti tubuhnya sendiri bagaimana Jupe dapat masih berusaha menanamkan optimisme di dalam dirinya sendiri. Tidak mudah yang ada pastinya tetapi paling tidak Jupe sudah berusaha sekuat tenaganya untuk tetap tegar . 

Pelajaran terbaiknya bagi kita semua terlebih yang sedang menderita penyakit yang sama yang dideritanya meski memamg pasti akan terasa getir dan pahit jika untuk dilalui tetapi inilah kenyatanan hidup kita masing-masing yang semoga yang diatas tidak memberikan yang tidak sebanding dengan yang kita harus hadapi. Perjuangan Jupe memang tidak mudah yang kita kira tetapi paling tidak Jupe memberikan kita semuanya pelajaran berharga yang perlu kita tanamkan selalu di kemudian hari. Hidup haruslah tetap diperjuangkan seberapa berat dan pahitnya yang kita semua yang mengalami. Terima kasih pejuang kanker yang telah tiada nama mu dan tindakan hebatmu melawan penyakit yang tak mudah ini akan selalu kita kumandangkan bagi sesame terutama yang sedang berjuang melawannya.

Bulan berganti bulan Jupe sudah melewati masa kritisnya dan optimis berkata dia sebentar lagi bisa melakukan rawat jalan meski biaya yang dikeluarkannya tidak murah adanya. Mentalnya pun terlihat terganggu yang pasti tidak ada lagi rona ceria untuk penderita kanker serviks yang di stadium tinggi ini. Air mata sering terlihat di mana sahabat sejatinya Ruben Onsu yang dengan setia menjenguknya setiap saat di saat itu dirinya mungkin sering berkata apakah memang dirinya akan diberi kesempatan untuk sembuh nantinya? Ruben hanya terdiam tak berkata supaya tidak ikut menenggelamkan niat dari Jupe sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun