Melihat dan mendengarkan berita Adik-adik SMA atau SMK yang sedang mengikuti Ujian UN hari pertama yaitu bahasa Indonesia. Mengingat saya akan cerita yang pernah saya tuliskan di Note Facebook saya satu tahun lalu tepatnya 21 April 2011 yang bercerita tentang Wira gadis tunadaksa ( cacat tubuh ) dia musti mengerjakan ujian Nasional dengan Tangan Kidal yah ! berikut kisahnya, cek kit dot :
Aku kehilangan Tangan Kananku sebatas Sikut di usai 17 tahun pada Saat bermain bersama teman-temanku. Setelah itu, Bapak dan Emak mempersiapkanku dengan cinta agar aku bisa menghadapi kehidupan yang keras tanpa merasa rendah diri. salah satu bagaimana aku tetap bisa menghadapi Ujian Nasional dengan menggunakan tangan kiriku. aku digembleng dengan pencil, buku garis tiga, buku tulis, pulpen, dan buku-buku pelajaran. disamping itu aku diberikan nonton film agar memiliki mental baja ketika maju ke medan perang kehidupan. Mereka tidak menuntut aku agar berpretasi maupun lulus ujian nasional, tapi lebih mengharapkan aku mampu menunjukan mampu berkiprah di pendidikan. Bagi mereka, sebaik-baiknya aku sebagai manusia adalah bermanfaat bagi orang lain.
Pagi hari ini, saya dapat sms yang mengejutkan dari seorang SAhabat, Dia bilang " Terima kasih ka Max untuk setiap kata-kata motivasi,buku-buku tentang orang cacat yang sukses, serta menyakinkan saya dan kedua orang tua saya meskipun kehilangan tangan kanan. saya masing bisa sukses. Hari ini merupakan ujian terakhir di SMA. tidak terbayangkan saya akan mengerjakan ujian dengan tangan kidal. Salam Si tangan buntung ^.^"
Namanya Wira, Gadis yang cantik dan cerdas tetapi sayang kehilangan tangan kanan berapa bulan yang lalu. tetapi saya salut dengan semangat yang tidak menyerah meskipun pernah down karena kehilangan tangan kanan tentunya.
Ujian Nasional (UN) merupakan istilah bagi penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berbagai polemik yang berkepanjangan mengenai Ujian Nasional di Indonesia tampak baik bagi demokrasi di negeri ini. Tapi satu hal yang jangan terlupa bahwa siswa peserta UN jangan sampai dibuat ragu atau takut tentang kepastian Ujian Nasional sebagai sarana untuk mengukur kemampuan mereka di bangku sekolahnya. Walaupun UN mengundang pro dan kontra tapi hendaknya tetap di jalur yang semestinya, karena bagaimana pun para siswa terutama siswa SMA / MA adalah para calon Agent of Change yang akan berperan untuk membawa perubahan-perubahan konstruktif bagi negeri ini.
Kalau Wira saja tidak takut dalam menghadapi ujian nasional, mengapa orang-orang yang normal takut menghadapi ujian nasional itu ? ^.^ meskipun saya juga orang yang sebenarnya tidak setuju dengan adanya ujian Nasional sebagai standar kelulusan siswa-siswi. karena siswa-siswa baik dan cerdas itu bukan ditentukan selama berapa hari saja. Melainkan bagaimana sebuah proses, bagaimana kalian setuju tidak pendapat saya ?
Tetapi bagaimanapun pro dan Kontra itu mengenai ujian nasional, yang terpenting adalah bagaimana peran orang tua, lingkungan sekitar, dan tentunya siswa-siswi itu sendiri dalam mempersiapkan ujian nasional. Persiapaan yang matang dan dilandasi doa tentunya. Pasti masa depan akan sukses nantinya.
By The way Sekarang kabar Wira sudah lulus UN dan berhasil masuk Perguruan Tinggi di USU Medan. Semoga cerita wira dapat menjadi insprator bagi adik-adik Putih Abu-abu ^.^
Max Andrew
Berpretasi Yes, Jujur Yes ^.^