Mohon tunggu...
Fahmi
Fahmi Mohon Tunggu... Bankir - Suka baca hoby menulis

Pecinta Literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mahasiswi dan Kondom ?

12 Mei 2015   23:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:06 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

kemajuan suatu negara dapat di lihat kemajuan pendidikannya, jika pendidikan dapat menghasilkan SDM yang berkualitas maka tidak heran negara tersebut akan berkembang maju pesat, coba kita bandingkan bagaimana pendidikan kita dengan yang ada di Israel, dalam jangka waktu 1 tahun bangsa kita hanya mampu mencetak 1 Profesor, sementara di Israel mampu mencetak 100 Profesor (read ensiklopedia), dari perbandingan tersebut terlihat jelas bagaimana kemajuan negaranya, Israel dengan SDM yang berkualitas mampu menjadi negara yang berpengaruh bagi negara lainnya, sementara Indonesia hanya mampu berjalan di tempat, mengurus persoalan internal yang tak kunjung selesai.

persoalan yang paling urgent dalam pendidikan saat ini adalah krisis moral, wajah pendidikan kita seperti dihantui oleh berbagai persoalan yang menyangkut moral, guru sebagai poros pendidikan seakan akan gagal menanamkan pendidikan yang berkarakter pada peserta didik kita, namun hal tersebut sangatlah wajar, karena guru seolah olah di anggap buruh berpendidikan, kesejahtraan guru dan tugasnya tidak berjalan sinergis. maka sangatlah wajar jika peserta didik kita di kelola secara asal asalan, sehingga output yang dikeluarkan hanya mampu menjadi pekerja bukan pemimpin, bahkan hanya mampu menjadi pelacur bukan pengusaha.

persoalan tersebut bukan hanya ada di guru saja, melainkan pada peserta didik kita yang cenderung pemalas, pesimis dan acuh, sikap yang mereka tunjukkan tidak menunjukkan seorang peserta didik, lebih mirip dengan anak jalanan.

pemerintah selaku yang berwenang memberi kebijakan seperti tak mau tau, mereka hanya sebatas formalitas saja, yang hanya bisa tersenyum saat dimintai keterangan, berbicara seolah olah penolong.

kembali pada persoalan moral, mungkin pembaca sekalian hobi nonton tv, berbagai media massa menyorot tingkah laku para figur publik yang sering nongol di layar kaca, merekalah panutan para remaja saat ini, jika publik figur bertindak layaknya pelacur, seperti yang telah terjadi beberapa waktu lalu, artis PSK, maka jangan heran jika remaja kita juga menirunya, bahkan persoalan yang bersifat negative perlu dan harus dilakukan.

12/05/2015 Fahmi Media, saat penulis hendak  membeli rokok di sebuah super market, di sela sela antrian di kasir terlihat seorang mahasiswi cewek lagi sibuk memlih kondom, sangat disayangkan sekali, karena saat memberli kondom, mahasiswi tersebut masih muda, kalau dilihat dari jas almamaternya, terlihat sekali bahwa mahasiswi tersebut masih maba (mahasiswa baru) bahkan termasuk kampus bernuansa islam dijember, seorang kasir terlihat tersenyum saat melihat belanjaan mahasiswi tersebut, karena dia membeli 2 bungkus kondom sekaligus. selidik punya selidik, mahasiswi tersebut masih belum menikah, lalu buat apa kondom tersebut ?

aneh bukan, hal tersebut masih biasa jika dibandingkan dengan kehidupan anak kos di daerah kampus jember, karena kos banyak yang menyediakan untuk pasangan mahasiswi dan pacarnya hidupp dalam satu kamar, sangatlah disayangkan sekali, apa yang dilakukan mahasiswi saat ini,  bukan hanya itu saja, menurut keterangan, mahasiswi yang menjadi PSk rata-rata mereka yang memiliki sikap pemalas . (Fahmi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun