Mohon tunggu...
Santi Rizkiyanti
Santi Rizkiyanti Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Jember, Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP), Kosentrasi Ekonomi Moneter Angkatan 2012.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bunga Rampai Asuransi Indonesia

4 Juni 2015   10:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 

Oleh

Santi Rizkiyanti dan Siti Anisatul Khoiriyah

 

Lembaga keuangan adalah salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Mobilitas dana masyarakat terhadap pembiayaan sektor produktif menjadi main goal lembaga keuangan agar tercipta masyarakat yang inklusif dengan akses atau layanan permodalan yang tinggi dan penuh. Keuangan mikro adalah lembaga keuangan yang secara khusus berorientasi dalam upaya pengembangan usaha mikro dan pemberdayaan aktivitas ekonomi masyarakat. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di kenalkan dengan berbagai macam jasa atau layanan, diantaranya dalam konsep koperasi, asuransi, dana pensiun, credit union, penggadaian dan lain sebagainya. Salah satu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam konsep asuransi memiliki tujuan yaitu berusaha memperbaiki struktur perkonomian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia, khusunya masyarakat berpenghasilan rendah.  Upaya mendorong keuangan mikro, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) beserta Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan Asosiasi Asuransi Syariah ndonesia (AASI) menetapkan beberapa inovasi program pengembangan Asuransi Miksro Indonesia (AASI). OJK kian berusaha menempatkan Indonesia sebagai world player dengan 6 juta nasabah, mengingat bahwa pertumbuhan aset dan pendapatan perusahaan asuransi menunjukan pertumbuhan angka yang positif. Pertumbuhan pendapatan asuransi jiwa mencapai Rp. 167,76 triliun atau mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 33,3 persen. Sedangkan aset  perusahaan asuransi syariah sebesar Rp. 19,68 triliun atau sebesar 49 persen, hal tersebut menggambarkan bahwa prospek perusahaan asuransi umum, syariah atau perusahaan asuransi lainnya mengalami peningkatan.

Pendapatan perusahaan asuransi dengan nilai yang cukup tinggi tersebut menunjukan bahwa perusahaan asuransi sebagai keuangan mikro memiliki orientasi pasar yang baik, jika regulasi mengenai pelayanan asuransi lebih diintensifkan maka keuangan mikro memiliki peranan penting dalam sektor keuangan. Pertumbuhan aset dari perusahaan asuransi mampu menjadi implus devisa negara melalui sektor keuangan mikro Indonesia, sehingga perusahaan asuransi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam aktifitas pasar, setiap lembaga keuangan akan berloma-lomba menciptakan inovasi instrumen atau layanan keuangan sehingga mampu meningkatkan permintaan dan jumlah nasabah serta mampu menumbuhkan tingkat kesadaran diri masyarakat akan pentingnya asuransi.

 

Cermin Nyata Asuransi Indonesia

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, masyarakat Indonesia masih kurang peka terhadap arti pentingnya keberadaan lembaga keuangan dalam aktivitas perekonomian. kepercayaan masyarakat, utamanya pada lembaga keuangan mikro dalam konsep asuransi dinilai masih rendah. Hal tersebut mampu menjadi faktor penghambat terwujudnya masyarakat yang inklusif. Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan adalah hal utama yang harus dibangun oleh pemerintah dan beberapa lembaga dalam perwujudan masyarakat inklusif, khusunya kepercayaan pada masyarakat menengah ke bawah. Perusahaan asuransi di Indonesia menyediakan beberapa layanan asuransi, diantaranya adalah polis asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi umum, asuransi himpunan, asuransi syariah dan asuransi jiwa bank, dengan target utama pasar saat ini adalah unit usaha mikro dan masyarakat.

Pada dasarnya asuransi memiliki peran yang cukup penting terhadap pertumbuhan ekonomi, mengingat bahwa hubungan asuransi dan pertumbuhan ekonomi bersifat causal reletionship, yaitu pertumbuhan ekonomi mampu mendukung pertumbuhan asuransi dan pertumbuhan asuransi mampu mendukung pertumbuhan ekonomi. Secara teori prinsip asuransi berkaitan dengan sumber dana yang berhubungan dengan mobilisasi dana masyarakat dalam bentuk premi dan pengelolahan dana untuk tujuan investasi. Pada global economic forum, pengaruh lembaga asuransi di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi masih rendah dibandingkan dengan lainnya, Indonesia menempati urutaan ke 54 pada tahun 2007, dibandingkan Malaysia, Thailand dan Singapura menempati urutan ke-28, 21 dan 7.

Adapun sisi “hitam putih” perusahaan asuransi Indonesia adalah lemahnya pembiayaan atau dana yang tersedia, mengingat bahwa sumber dana dari perusahaan asuransi diperoleh dari setoran modal nasabah, premi asuransi, komisi atas pembagian premi yang diasuransikan dan hasil invenstasi. Dari seluruh sumber dana perusahaan asuransi tersebut masih relatif rendah, mengingat masyarakat masih belum sepenuhnya memahami keuntungan yang akan diperoleh dari perusahaan asuransi. Disamping hal tersebut, terdapat beberapa kelebihan yang ada pada perusahaan asuransi Indonesia yaitu terdapat perlindungan investasi penuh terhadap keluarga yang ditinggalkan dan dapat melakukan pembelian reksa dana dalam jumlah yang relatif kecil.

 

Peluang Asuransi Indonesia

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, namun keberadaan dan pentingnya lembaga keuangan dalam aktifitas perekonomian belum sepenuhnya disadari oleh masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat masih memilih sektor keuangan informal dalam mengelolah dana milik masyarakat, seperti rentenir. Prilaku non-inklusif masyarakat dalam jangka panjang akan mampu menghambat perputaran dana dalam upaya pembiayaan sektor produktif yang ada tersebut. Meningkatkan kepercayaan masyarakat pada lembaga keuangan adalah hal utama yang harus dilakukan oleh pemerintah utamanya kepada masyarakah menengah ke bawaha atau usaha mikro. Melakukan pendekatan kepada lembaga pemangku daerah atau desa dalam upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat jika dilakukan secara intensif, dirasa mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Keuangan Mikro (LKM).

Sosialisasi akan pentingnya asuransi bagi masyarakat merupakan langkah awal yang menentukan keberhasilan produk-produk asuransi, seperti asuransi mikro. Jika masyarakat mulai tertarik untuk mengasuransikan usaha atau dirinya sendiri tentunya hal ini akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Kesejahteraan merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang optimal.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun