Mohon tunggu...
edsyss
edsyss Mohon Tunggu... -

#banggadisisipetani #kedelaiLokalLebihBaik #rumahkedelai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anugerah Rumah Kedelai Award untuk Ganjar Pranowo

3 Desember 2017   13:28 Diperbarui: 3 Desember 2017   22:41 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
H. Ganjar Granowo SH MI.P ketika menerima Rumah Kedelai Award dari Bupati Grobogan, Sri Sumarni, SH MM (https://twitter.com/dispertan)

"Bisnis kedelai impor berkembang seiring dengan menyusutnya lahan kedelai"

                                                                  

Hari Kamis, Tanggal 30 November 2017 yang lalu, Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo SH M.IP mendapat anugerah Rumah Kedelai Award  dari Pemerintah Kabupaten Grobogan yang diserahkan oleh Bupati Grobogan H. Sri Sumarni, SH MM.

Publik mungkin bertanya-tanya tentang Rumah Kedelai Award. Yah, wajar saja, karena pasti banyak yang belum tahu. Mungkin hanya orang yang menggeluti kedelai saja yang paham, atau setidaknya agak paham tentang Rumah Kedelai Award ini.

Rumah Kedelai Award diambil  dari nama Rumah Kedelai Grobogan (RKG). RKG  adalah unit yang mengelola kedelai secara terpadu dari hulu sampai hilir yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Baru diresmikan Tanggal 25 Maret 2017, tetapi sesungguhnya sudah mulai beroperasi sejak 27 November 2015. Saat ini rumah kedelai  menjadi rujukan banyak pihak, karena menawarkan konsep baru pembangunan pertanian, dengan mengintegrasikan sub systemhulu-hilir-konsumen.

Konsep yang dibawa RKG mengintegrasikan semua sub sistem agribisnis dalam satu unit terpadu, mulai dari perbenihan sampai dengan pemasaran dan bahkan edukasi masyarakat dan konsumen menjadi salah satu point strategis yang digagas RKG. Poin edukasi inilah yang kemudian akan menjadi salah satu strategi  Kemenerian Pertanian dengan rencana akan melakukan brandingterhadap kedelai lokal yang selama ini  tidak henti hentinya semakin tergerus dan tersingkirkan oleh digdaya kedelai impor.

Tahun 2017 merupakan tahun pertama penganugerahan Rumah Kedelai Awarad. Penghargaan diberikan kepada  5 tokoh pemerhati kedelai lokal, yaitu   Ganjar Pranowo, SH M.IP; Dr. Ir Sumardjo Gatot Irianto MS DAA; Drs. Tjandra Mukti  (Alarhumm), Prof Dr Titis Adisarwanto dan Prof Dr Ir Munif Ghulamahdi, MS.

Yang menarik untuk disimak adalah sosok Ganjar Pranowo, karena dari 5 tokoh penerima Rumah Kedelai Award, dia satu satunya pejabat negara yang memiliki otoritas memimpin daerah. Gubernur  ini terbilang masih sangat muda ini, lahir di Karanganyar, 28 Oktober 1968.   

Sebelumnya, Ganjar Pranowo adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Perjuangan periode  Tahun 2004-2009. Terpilih lagi pada periode ke-dua Tahun  2009-2013.  Dia  juga menjabat sebagai Ketua Umum KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) periode 2014-2019.

Gubernur ini memang tergolong kritis untuk urusan kedelai. Mungkin kerena propinsi yang dipimpinnya banyak pengrajin tempe dan tahu. Apalagi menurut sejarah, tempe berasal muasal dari Kabupaten Klaten di Jawa Tengah. Atau mungkin juga karena dari Jawa Tengah lahir kedelai Varietas Grobogan yang sangat terkenal itu.

Beberapa hari setelah dilantik menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah Tanggal 23 Agustus 2013, dalam diskusi yang diadakan Harian Kompas, Ganjar Pranowo mengatakan "Tata niaga kedelai di Indonesia saat ini tergolong bobrok. Arus perdagangan komoditas ini masih dikuasai mekanisme kartel oleh para importir kedelai sehingga menyulitkan pengembangan pertanian kedelai lokal". "Saya memang agak keras dalam memerangi praktik kartel kedelai. Dari sisi teknis, kedelai lokal kita ternyata jauh lebih bagus untuk dikembangkan. Namun, seolah pasokan hanya bisa dipenuhi produk impor sehingga membuat petani tidak bergairah menanamnya," kata Ganjar Pranowo


dari-kiri-ke-kanan-h-ganjar-pranowo-sh-m-ip-dr-ir-sumardjo-gatot-irianto-sri-sumarni-sh-mewakili-drs-tjandra-mukti-alm-mewakili-prof-dr-munif-ghulamahdi-dan-dr-ir-titis-adisarwanto-5a241b1ec2751d19a31f3702.jpg
dari-kiri-ke-kanan-h-ganjar-pranowo-sh-m-ip-dr-ir-sumardjo-gatot-irianto-sri-sumarni-sh-mewakili-drs-tjandra-mukti-alm-mewakili-prof-dr-munif-ghulamahdi-dan-dr-ir-titis-adisarwanto-5a241b1ec2751d19a31f3702.jpg

                                                                                                  

                                                                 

"Bisnis kedelai dikuasai 14 importir yang memegang surat persetujuan impor dan mekanismenya mengarah ke sistem kartel. Bisnis kedelai impor berkembang seiring makin menyusutnya lahan tanaman kedelai" lanjut Ganjar Pranowo

Ganjar bahkan pernah mengancam akan menolak kedelai impor masuk Jawa Tengah gara-gara terjadi lonjakan harga kedelai yang memberatkan pengrajin tahu-tempe tanpa tahu penyebabnya (Antara News.com 5 September 2013)

Kritikan lain juga dilontarkan Pak Ganjar pada saat memberi kuliah umum di auditorium Fakultas Pertanian UNS Surakarta, Rabu 24 Februari 2016. "Kebijakan politik pertanian masa lalu telah menghambat swasembada kedelai di tanah air,"ungkap Gubernur Jawa Tengah di hadapan para mahasiswa Fakultas Pertanian UNS Surakarta (http://www.siagaindonesia.com/117207/ganjar-pranowo-kebijakan-politik-pertanian-masa-lalu-membuat-indonesia-harus-impor-kedelai.html)

"Kebijakan politik pertanian di Indonesia telah  meninabobokan para petani di Indonesia agar mereka enggan menanam kedelai. Karena menanam kedelai bak merawat bayi yang sulitnya minta ampun. Dengan segudang hama yang siap menyerang dan hasil kedelai yang relatif sedikit jika di bandingkan dengan menanam padi, akhirnya membuat para petani enggan menanam kedelai. "Kondisi seperti ini kenyataanya memang dibuat di masa lalu, agar pemerintah melakukan import kedelai dari luar negeri dengan bayaran kredit murah," kata Ganjar.

Selain politisi ulung, Gubernur yang satu ini ternyata juga seorang motivator dan sekaligus "sales" yang mumpuni. Pada kesempatan memberi sambutan saat menerima penganugerahan Rumah Kedelai Award di Purwodadi beberapa waktu yang lalu. Pak Ganjar naik ke panggung sembil membawa aneka makanan olahan berbahan baku kedelai  lokal yang sebelumnya tersaji di meja tamu.


Ganjar Pranowo sedang mempromosikan kedelai lokal di atas panggung layaknya seorang sales profesional (https://twitter.com/dispertan)
Ganjar Pranowo sedang mempromosikan kedelai lokal di atas panggung layaknya seorang sales profesional (https://twitter.com/dispertan)

                                                                                 

                                                                                         

                                                                                           

Ganjar Pranowo mengajak siswa sekolah naik ke atas panggung untuk mengenalkan olehan kedelai lokal (https://twitter.com/dispertan)
Ganjar Pranowo mengajak siswa sekolah naik ke atas panggung untuk mengenalkan olehan kedelai lokal (https://twitter.com/dispertan)

                                                                                           

                                                                                         

Di atas panggung yang dihadiri ribuan warga Kabupaten Grobogan itu, Pak Ganjar benar-benar berbicara seperti seorang sales profesional yang mempromosikan barang dagangannya. Dia lantas juga mengajak beberapa siswa sekolah naik ke atas panggung untuk tanya jawab dan mencicipi aneka olahan kedelai.

Pada saat mengenalkan cake brownis kedelai lokal, Pak Ganjar berkata "Iki jenenge roti bolu, ibu mu pernah ngawe roti bolu ? Enak ngendi karo roti iki ?" Serentak para siswa menjawab : "Enak ini Pak Ganjar". Langsung saja Pak Ganjar menjawab :"Nah, ini roti bolu asli terbuat dari tepung kedelai lokal, tanpa ada terigunya. Terigu kuwi barang impor".

 Yah, itu lah Pak Ganjar Pranowo. Kemampuan berkomunikasinya sungguh hebat. Sering berkata keras, tetapi terukur dan memiliki dasar yang kuat. Gubernur yang satu ini tidak hanya pintar melontarkan kritik, tetapi juga diimbangi dengan langkah nyata. Sejak Pak Ganjar memimpin Jawa Tengah, sudah banyak bantuan yang diberikan kepada petani kedelai, ratusan hektar tanaman kedelai telah dikembangkan. Bantuan alat perontok kedelai sudah puluhan buah dibagikan kepada petani. Bahkan Pak Ganjar juga sudah membangun promo center dan gudang kedelai dengan biaya yang tidak sedikit.

Hasil yang signifikan memang belum terlihat, tetapi Pak Ganjar sudah memulai, sudah menginspirasi, bahkan ketika Pemerintah "belum menyadari atau pura-pura belum menyadari"Pak Ganjar sudah mengawalinya dengan tindakan nyata.

Semoga perhatian Pak Ganjar Pranowo terhadap kedelai lokal menginspirasi propinsi-propinsi lain dan memberi hasil yang mensejehterakan petani dan UMKM kedelai lokal.

Selamat atas Anugerah Rumah Kedelai Award nya, Pak Ganjar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun