Mohon tunggu...
Yakobus Sila
Yakobus Sila Mohon Tunggu... Human Resources - Pekerja Mandiri

Penulis Buku "Superioritas Hukum VS Moralitas Aparat Penegak Hukum" dan Buku "Hermeneutika Bahasa Menurut Hans Georg-Gadamar. Buku bisa dipesan lewat WA: 082153844382. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Tol Pasteur dan Kemacetan di Akhir Pekan

20 Maret 2019   16:22 Diperbarui: 20 Maret 2019   16:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Hampir setiap pekan saya ke Bandung, dan hampir setiap pekan juga saya mengalami 'nikmatnya' macet di tol Pasteur. Tol Pasteur merupakan akses satu-satunya menuju kota Bandung, dan exit satu-satunya dari kota Bandung. Kita tidak dapat memilih jalan lain, kalau melewati tol ke Kota Bandung. Kota kembang tersebut selalu menjadi magnet bagi para pengunjung dari Jakarta setiap akhir pekan. Mobil plat B selalu berseliweran di bandung setiap weekend. Entah karena terlampau cinta dengan kota Bandung, atau keharusan ke Bandung setiap akhir pekan, kota kembang tersebut selalu padat pengunjung setiap akhir pekan.

Namun, kecintaan orang-orang pada kota Bandung, sedikit terhalang oleh kemacetan yang padat merayap di tol Pasteur. Memang keterlaluan macetnya tol tersebut. Jika dari arah Jakarta hendak ke kota Bandung, waktu tempuh bisa satu jam dengan jarak hanya dua kilo meter. Bisa dibayangkan waktu tempuh satu jam dengan jarak dua kilo meter. Kondisi ini terjadi setiap akhir pekan, begitulah yang saya rasakan, tetapi orang-orang sangat menikmati kondisi tersebut dan hamper tidak ada protes besar-besaran.

Mereka memang menikmati kondisi tersebut, atau diam-diam mengumpat pemerintah kota yang seribu cuek dengan kondisi tersebut.?

Pertanyaan ini secara diam-diam juga oleh masing-masing orang yang mengalami kemacetan di tol Pasteur setiap akhir pekan. Tetapi sebagai pengunjung kota Bandung, saya memiliki anjuran.

Pertama, ada jalur tol alternatif. Tol menuju kota Bandung, dan keluar dari kota Bandung harus ada alternatif, selain ruas tol Pasteur. Hal tersebut dipercaya akan mengurai kemacetan di tol tersebut.

Kedua, Harus ada regulasi yang membatasi kendaraan memasuki kota Bandung setiap akhir pekan. Pembatasan tersebut memungkinkan jumlah kendaraa yang tidak terlalu padat memasuki kota Bandung, sehingga kemacetan bisa diatasi.

Apakah pemerintah memiliki 'nyali' untuk membatasi kendaraan memasuki kota Bandung? Atau larangan tersebut justru membuat Bandung akan sepi pengunjung dan dengan itu akan mengurangi pemasukan untuk hotel, tempat penginapan, dan kendaraan online yang sekarang semakin menjamur di kota kembang tersebut? Kita menanti kebijakan wali kota Bandung, Ridwan Kamil yang terkenal kreatif menghadapi kondisi tersebut.

Saat ini kelancaran sudah tampak jelas di gerbang tol Pasteur. Kemacetan yang sangat menjengkelkan seperti beberapa waktu lalu, sudah tidak tampak lagi. Hal tersebut menunjukkan komitmen pemerintah Kota Bandung terhadap segala bentuk kemacetan yang terjadi. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil saat itu, tentu berperan sangat penting untuk mengurai kemacetan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun