Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Lupa Jadi Diri Sendiri

25 November 2015   01:37 Diperbarui: 25 November 2015   01:37 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa orang pernah menyebutkan, kamu bisa menjadi itu, menjadi ini. Tapi beberapa orang tak cukup ingin tau, sebarapa besar keinginan saya untuk jadi diri sendiri.

Mungkin kita bisa sepakati bahwa Tuhan meciptakan manusia dengan potensi kelebihan masing-masing juga kekurangan masing-masing. Tuhan tak pernah berniat menciptakan manusia sama- seragam. perbedaan jenis kelamin, suku, budaya, ras, agama, warna kulit dll. merupakan anugrah Tuhan yang kadang kita lupakan hanya karena manusia cenderung tidak objektif dalam memandang perbedaan yang telah Tuhan ciptakan.

Pernahkah anda mengeluh total dengan kondisi anda saat ini ? dimana kondisi anda saat ini rupanya tak pernah puas dengan hasil ciptaan Tuhan. Atau mungkin anda pernah merasa dan menginginkan menjadi seperti orang lain. Misalnya ingin menjadi artis tercakep seindonesia, ingin punya wajah ganteng-cantik seperti Justin biber, celena gomes atau mungkin anda pernah meratapi dengan keluhan lewat media khayalan “ jika saja Tuhan menciptakan saya dengan wajah cantik, ganteng, bodi sexy, tubuh ideal, rambut bagus, kulit putih. Pasti saat ini saya tidak akan jomblo, damai dengan kehidupan dan mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan” setidaknya saya pernah mengalami hal demikian.

Jika anda pernah mengalaminya artinya anda normal karena memang manusia pada dasarnya tak pernah puas, jarang bersyukur, jarang menikmati sebegitu nikmatnya hidup ini. Tetapi siapasih manusia yang tidak ingin berwajah ganteng-cantik, tubuh sexy, berotot dll. setiap orang tentulah ingin merasakanya. Bosan dengan muka yang ini-ini saja, bosan dengan tubuh yang itu-itu saja. Apalagi di zaman sekarang industri kecantikan kerap menawarkan beragam kosmetik menyihir para kaum wanita untuk tetap tampil cantik di depan publik. Tak sedikit kaum wanita yang sudah terbius olehnya. Masa-masa sekarang wanita makin kesini makin aneh. seperti alis dipertebal hitam serta ada yang dibikin-bikin supaya hemat ngukir jadi dibuatlah permanen, yahh begitulah. Ya siapaun boleh, toh ndak ada yang melarang kok. Cuma bukankah itu terlalu berlebihan. jadi cantiknya bukan cantik alami tapi cantik pasar. waktu-uang-energi cuma habis di gunain untuk berdandan. Mending buat nabung ngembangin usaha bapaknya. Misalnya.

Pernahkah anda berfikir, kadar kebahagiaan anda makin menurun disebabkan karena anda tidak bisa tampil apa adanya, tidak bisa mencoba belajar menikmati semuanya sekaligus mensyukuri apa anda miliki saat ini. Toh kenyataanya seperti ini, mau di otak-atik, mau di bolak-balik bagaimanapun juga kenyataan selalu menang di atas hasrat/keinginan. Terlalu banyak analisa-konsep-target dikepala, hanya akan mereduksi kebahagiaan yang semestinya anda bisa nikmati pada saat ini juga. Hiduplah saat ini, disini, nikmati momentum bersama keluarga, pacar, teman, sahabat tanpa ada ekspektasi besar. Sehingga anda tau rasanya hidup ini seperti apa. Yaaaa, paling tidak anda bisa rehat sejenak ketika pikiran kerap meloncati masa lalu dan masa depan yang membuat anda tidak bisa menerima kenyataan yang ada.

Apa susahnya menjadi biasa saja, apa susahnya menjadi diri sendiri dan tampil apa adanya. Bukankah kerumitan dan kegelisahaan yang pernah kita rasakan disebabkan karena kita tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki saat ini. Jika orang lain menganggapmu jelek, cacat, sakit, gila, item. Itu bukan masalah anda, sekali lagi itu bukan masalah anda. tetapi cara pandang merekalah yang sedang bermasalah. Wajah jelek anda, kecacatan tubuh anda misalnya, itu yang jelas bukan kesalahan anda, bukan pula kesalahan Tuhan. Tetapi cara berfikir anda yang salah, anda mungkin mengira bahwa kenyataan tidak berpihak, merasa dunia sedang memusuhi anda atau mungkin anda berfikir bahwa Tuhan tidak adil. Ini jelas keliru. Tapi cobalah berfikir lebih luas memandang apa yang anda miliki saat ini mungkin masih jadi mimpi orang lain, apa yang anda selali saat ini bisa jadi anda menyimpan kelebihan, gagasan yang fantastic yang tidak dimiliki oleh orang lain. hanya saja terkadang kita terlalu malas untuk menggalinya, terlalu pongah untuk menerima semuanya.

Mencoba belajar menjadi diri sendiri dan tampil apa adanya merupakan langkah yang menjadikan kehidupan kita lebih hidup. Barangkali kita bisa belajar dari alam yang alami dan sepotan. Tanpa terburu-butu dikejar waktu, tergesa-gesa. barangkali benar, saat kebanyakan orang ingin menjadi ini, menjadi itu, dengan wajah ditutup topeng, dengan berhias yang berlebihan, akan selalu kalah pamor dengan kecantikan alami. Kecantikan yang sejati selalu bersemayam di hati.

Silahkan menjadi apapun, silahkan menjadi siapapun, tapi sebelumnya jangan lupa jadi diri sendiri yaa..

 

------

sumber gambar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun