Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Senin Pagi

22 Oktober 2019   14:55 Diperbarui: 22 Oktober 2019   15:24 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pagi yang cerah
Indonesia Raya bergema
khidmat, tiada apa jadi kendala
dan di balik tembok sekolah
asap menyembur
mencipta kepul dari ronggarongga nafas muda

lepas, hilang pantau
nasihat bijak dari ritual tiada menjangkau
sayup sampai
tersimpang angin kemarau mungkin
kalah vokal pula
dengan gadget yang tak pernah lepas dari tangan
nyaris

sesaat hening
dan bel berbunyi nyaring
jadi pertanda
bagi berpasang-pasang langkah untuk segera
menjemput atau menyambut
wajah yang mereka kenal bersama
entah dengan takut, entah segan, entah suka cita

beberapa pucuk surat di atas meja
lembar kertas samar aroma tembakau
tertera nama
dengan keterangan sakit
atau izin untuk tidak masuk sekolah
yang entah, apakah fakta atau pura-pura

ah, jawabnya ada di balik tembok sekolah
ramai suara tawa
juga aroma tembakau yang persis sama
dengan lembar-lembar surat di atas meja

Bengkulu, 22 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun