kita berjumpa, tanpa sekali ada bersentuh raga pula tanpa tatap mata
hanya kata-kata, pada layar terangkai jadi pengungkap rasa
entah cinta entah benci entah gembira entah sedih, entahlah
tiada pernah tahu di raut wajah, apa yang benar ada
kita berjumpa, dan lewat kata-kata yang tertera itulah selalu kita
berbagi cerita, bertukar kabar, atau sekadar bertegur sapa
dan tiada ubah perjumpaan-perjumpaan yang semestinya
ada canda, ada marah, dan ada rajuk pula di sana
kita berjumpa, nyaris tak pandang waktu yang ada
tak peduli di pagi, di siang, di petang, atau di malam hari jelang terpejam mata
berjumpa dengan beragam tingkah masih sebatas kata-kata
yang sama kita rangkai, entah sebaris hanya atau berbait-bait hingga
ya, kita berjumpa, masih di kemayaan ruang yang tercipta
dengan sebuah tanya: benarkah ini rasa?
Bengkulu, 17 November 2018