beribu tumbuh
puisi di tanah airku
dari tangan-tangan kata
yang tiada ragu
dan tak pernah jemu
berbagi pula mencurah beragam arti
hijau semi merimbun
pula menjelma gurun
bait-bait rapat bersusun
nyaris
memenuhi segala kurun
segala ruang lagi merumpun
hadir dari segala rasa
yang sekejap bahkan mudah berubah
jelmaan ciri paras berbeda
tiada pandang pilih
senang dan sedih
tenang dan resah gelisah
di gerak waktu mendenyut masih
lagi dan lagi
mengungkap segala hitam segala putih
segala keremangan yang mungkin terjadi
selama masih berpikir, pasti
dan masih merasa hati
ya, beribu tumbuh
puisi di tanah airku
saban hari
Bengkulu, 22 November 2017