Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Sebatas Debu

15 November 2017   10:15 Diperbarui: 15 November 2017   10:22 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"hanya sebatas debu" itu katamu

kecil dan lemah teramat

terapung di permukaan

sedikit tiada miliki kekuatan

terbawa angin tak tentu tuju

tiada menjadi apa

kami terima itu

tuan pemilik titah

pemegang kuasa

pemagang segala kilah dan angkuh lelaku

ya, kami terima itu

dengan ketundukan tanpa kata setuju

hanya berpegang sumpah

pun kecil diri kami "hanya sebatas debu"

akan kami tumbangkan segala angkuh

baiklah, sebagai pengingat saja

mungkin tuan sudah lupa

atau sengaja melupa

sekecil-secilnya debu

pun perlahan hanya akan sanggup membunuh

"hanya sebatas debu"

ya, itulah katamu

Bengkulu, 15 November 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun