Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memujuk Rawan Hati

12 Oktober 2017   15:44 Diperbarui: 12 Oktober 2017   16:10 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

merangkai dendang bersahut kini
memujuk rawan hati
di kata terpilih
berseling alun ejaan lirih

kekasih jauh
masih, bermain gurauan rindu
di lalu waktu
angan berpijak di titik temu

menuntut jumpa tiada henti
masa berganti
menua pada musim beralih
enggan berlari

tiada pula luput terkeluh
bersama dedaun luruh
cemaskan layu
pepucuk tunas junjungan mau

lagi, merangkai dendang bersahut kini
memujuk rawan hati

Bengkulu, 12 Oktober 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun