Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terkulai Harap di Bibir Ngarai

30 Agustus 2017   12:41 Diperbarui: 30 Agustus 2017   12:46 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berdiri di bibir ngarai
kini aku
coba membuang segala andai
pada semua kenangan lusuh
jauh terkucai

sansai
bertahun penantian berbuah jenuh
tiada kabar tersampai
dari bisikan angin berembus jauh
hanyalah hadirkan tikai

letih menggapai
patah harap meluruh jatuh
serupa daun-daun layu terkulai
usai berjuntai di ranting rapuh
tiada tahu kemana sampai

oi, lepuh kaki berkarat rantai
hilang teguh
hilang sudah segala gapai
dan hati lenguh
menduga harap tiada terpindai

masih, berdiri di bibir ngarai
kini aku
coba membuang segala andai

Bengkulu, 30 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun