Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola

Harry Tjong, Tangan Sobek Tahan Tendangan Ramang (63)

2 Juni 2021   23:46 Diperbarui: 2 Juni 2021   23:48 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Tjong, dokpri

Kekuatan tendangan Ramang terletak pada otot pahanya yang keras. Bagaimana ototnya tidak keras, ketika masa mudanya dia sering bersepeda membawa ikan basah dari Sumpang Binangae ke Segeri yang jaraknya 27 km (pergi-pulang). Saban hari dia bersepeda  dari Sumpang Binangae, tempat dia dibesarkan orang tuanya.

Ramang tidak bisa terlalu mengandalkan bola atas (heading). Namun dia menyiasatinya dengan melakukan tendangan salto yang sangat prima.

''Kepalanya jelek, tetapi untuk kepiawaian yang lain, tidak ada orang macam dia,'' sebut Tjong, yang ketika usia 20 tahun sudah berdiri di bawah mistar PSM,

        Ramang juga kurang kuat lari jauh. Tetapi, kalau ada adu lari, dalam kesempatan pertama, dia selalu di depan. Tjong mengibaratkan, kalau seluruh pemain disuruh lari 100 m, pada jarak 50-70 m, Ramang akan terlampaui pemain lain. Oleh sebab itu, dia sulit sekali diimbangi jika pertama merebut dan membawa bola. Gerakannya begitu cepat dan eksplosif.

''Kalau dia menerima bola, si kulit bundar dia hentikan dengan kaki kanan dan dalam kesempatan pertama sudah merobek jala lawan,'' papar Tjong.  

Dalam mengeksekusi bola penalti, Ramang tidak suka ancang-ancang. Dia selalu membelakangi bola. Tetapi begitu semprit wasit berbunyi, dalam sekejap dia membalik badannya dan boommm... Bola masuk ketika penjaga gawang baru bereaksi.

Canon ball-nya bagus. Begitu pun akurasinya, jarang meleset. Salah satu kelemahan Ramang menurut Tjong di antara sesama tim, dia tidak bisa dikritik. Kalau ditegur, dia bisa marah. Tjong sebagai penjaga gawang sering berteriak dari bawah mistar gawang memberi komando. Rasyid Dahlan, yang termasuk pemain bebal, termasuk andalan PSM. Dia termasuk pemain keras, meski posturnya kecil.

''Oee.. jagai siri'nu!!!!,''. Kalau sudah begitu, para pemain tampil gila-gilaan. Ujung-ujungnya, tim kesehatan harus menyediakan tandu untuk mengusung pemain lawan ke luar lapangan. Mereka kecewa dan malu kalau kalah. Makanya, mereka main mati-matian.

        Soal tendangan pojok, menurut Tjong, itu sudah 'mainan' Ramang. Jika dia menendang dari pojok, bola seperti berputar-putar di udara sebelum masuk ke pojok gawang lawan. Kaki kanannya memang sangat dahsyat.

Tjong mengisahkan, menjelang PSM masuk lapangan, biasa salah seorang pemain lawan nyeletuk.

''Kak Ramang, jangan terlalu banyak,'' kata Tjong menirukan pemain itu. Maksudnya, PSM kalau bermain jangan menang  terlalu mencolok. Biasa Ramang memberi reaksi kalem kepada teman-temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun