Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ramang dan Kiprah Anak-anaknya (32)

6 Mei 2021   11:11 Diperbarui: 6 Mei 2021   11:16 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ramang sebenarnya memiliki 7 orang anak. Tetapi, tiga orang meninggal dunia.  Yang hidup, anak kedua, Rauf, H. Ratna anak ketiga, keempat H.Anwar, dan Arsyad anak kelima. Anak ke-1 menurut Rauf,  meninggal ketika masih bayi. Katanya, ketika sedang di dalam pangkuan Sarinah, ibunya, terjadi pengeboman di Barru. Lantaran kaget, adik kecilnya meninggal dunia.

Akan halnya dengan saudaranya yang ke-6 dan 7, kata Rauf,  meninggal dunia sebelum lahir. Miskram. Tiga anak laki-lakinya semuanya menjadi pemain bola. Rauf, Anwar, dan Arsyad. Namun yang paling menonjol di antara ketiganya adalah Anwar yang sempat memperkuat tim PSSI Junior tahun 1970. Kesebelasan yang diperkuat Anwar sempat mengalahkan Birma di Manila dalam Kejuaraan Asia. Indonesia meraih juara II, medali perak. Bagaimana kiprah anak-anak almarhum Ramang di lapangan hijau? 

a. Rauf

Rauf kini tinggal di sebuah rumah kontrak Kompleks Perumahan Minasa Upa. Sebelum hijrah ke Makassar, pernah menjadi Pegawai Kantor Daerah Kabupaten Donggala beribukota kotakan Palu. Saat itu yang menjadi Bupati Donggala adalah,A.Azis Lamadjido. Pak Tambunan memimpin Provinsi Sulawesi Tengah.

Di antara tiga anak laki-laki Ramang yang sempat mengikuti jejaknya,  Rauf-lah yang lebih mirip. Dia yang mewarisi sosok ayahnya. Tingginya 165 cm. Di antara tiga bersaudara, Arsyad yang memang agak jangkung.

Rauf, yang lahir tahun 1946, seperti juga Anwar, pernah main bersama ayahnya. Ketika itu, 1968, PSAD yang mereka perkuat melawan ke Ambon. Ramang di posisi striker, Anwar kanan luar, dan Rauf di belakang. Sambutan masyarakat luar biasa, karena mereka hanya ingin menyaksikan kebolehan Ramang di lapangan. Waktu itu, rata-rata pemain inti PSM bercokol di PSAD. 

Sekembali dari Palu tahun 1978, Rauf menjadi karyawan Pabrik Kertas Gowa, hingga perusahaan tersebut gulung tikar. Begitu Pabrik Kertas Gowa gulung tikar dan mandek, dia tidak memiliki pekerjaan. Kini, biaya kontrakan rumahnya dibiayai dari hasil pekerjaan anak perempuannya yang bekerja di sebuah rumah makan di Makassar.

Rauf pertama main bola di SR 4 di Jl. G.Latimojong sekitar tahun 1959-1960. Di belakang kantor Perusahaan Telepon dan Telegraf (PTT) -- kini PT Telkom, ada lapangan bola. Kantor PT Telkom itu sudah tidak ada. Di lapangan itulah dia bermain bola telanjang kaki. Posisinya, striker.Setelah pakai sepatu posisinya berubah sebagai poros halang. Hingga terakhir sebagai bek kiri. 

Rauf pernah bermain bersama Karno Wahid dan Dullah Wahid dan mampu menaikkan pamor Persipal Palu. Rauf Ramang bergabung dengan  Palu Putra dan Persipal ketika berlangsung Kompetisi Piala Soeharto tahun 1974 (pertandingan final Persija vs PSMS berakhir 1-1 dan dinyatakan juara bersama). Tidak seperti adiknya, Anwar, Rauf termasuk pemain yang kurang produktif menghasilkan gol. Apalagi posisinya di belakang.

Bermain dalam Grup C Piala Soeharto 1974, di Stadion Menteng Jakarta Pusat, Persipal mampu menahan Persebaya 2-2, tanggal 6 Januari 1974. Dalam pertandingan kedua, 18 Oktober 1974, Persipal menggulung PSBS Biak 4-1, sementara pada tanggal 20 Oktober Persipal menghancurkan PPSM Magelang 10-1. Pada tanggal 24 Oktober, Persipal bermain imbang 2-2 melawan PSL Langkat dan bermain imbang lagi dengan Persebaya pada tanggal 26 Oktober 1974. Persipal bertengger di puncak klasemen Grup C dengan mengantongi nilai 6, hasil dua kali menang, dua kali seri, memasukkan 18 gol dan kemasukan 6 gol.

Persipal akhirnya melaju ke babak delapan besar. Pertandingan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta. Persipal menang atas PS Bangka 2-1 dalam pertandingan pertama pool I tanggal 29 Oktober 1974. Persipal ketinggalan lebih dulu 0-1, ketika pemain Bangka Akil menggetarkan jala gawang tim yang diperkuat Rauf saat pertandingan berlangsung 3 menit di babak kedua. Namun dengan gol yang diciptakan Erwin Sumampouw melalui penalti pada menit ke-53 dan Anwar Hadi pada menit ke-67, Persipal mampu membalik keadaan menjadi 2-1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun