Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Indah Cahya Sari Jamil, Bintang Dunia dari Sulsel

25 April 2021   20:00 Diperbarui: 25 April 2021   23:20 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Presiden M.Jusuf Kalla dan Ibu Mufida berfoto bersama dengan Indah Cahya Sari Jamil pada tahun 2018. (Foto: Istimewa) 

"Bagaimana kita mengalahkan mereka yang juara-juara semua," kata Jamil yang  pada PON XII  menjadi pelatih atlet, termasuk Ilham yang kemudian menjadi pelatih anaknya di PB Rajawali  Isvil Tangerang. 

Bermodal pengetahuan kepelatihan yang diperolehnya secara akademik di UNM dan melalui pengalaman bermain dan melatih, ketika Indah duduk di kelas 3 SDN 10 Manurunge Watampone pada tahun 2010, Jamil memoles anaknya. Dia merancang program pelatihan bagi putri bungsunya itu.

Indah sebenarnya tidak sendiri menyukai bulutangkis, tetapi kakaknya yang kedua, Rian Ramadhan dan ke-3,  Adita Nurjuwita, juga menyenangi olahraga tangkis bulu ini. Seiring berjalannya waktu, hanya Indah yang serius dan menekuni olahraga ini hingga sekarang. 

Jamil berusaha merendahkan diri soal rekam jejaknya sebagai pemain bulutangkis pada awal-awal wawancara yang berlangsung sedikit tersendat-sendat. Pria berusia 57 tahun ini belum :turn in" (tepat, pas) memberikan beberapa jawaban atas pertanyaan saya.

Ketika saya menyebut dirinya adalah guru olahraga, Jamil pun mulai mengungkapkan rekam jejak perjalanannya sebagai pelatih dan pemain bulutangkis. Dia mengatakan pernah melatih bulutangkis bersama mendiang Dr.Abrahm Razak, M.Kes,, termasuk juga kuliah satu angkatan dengan Dr.Addien karena sama-sama masuk di IKIP Ujungpandang kala itu..

"Keduanya boleh dikatakan sebagai saudara," ujar ayah empat anak ini.

Setelah melihat keseriusan Indah berlatih, Jamil melihat bahwa putrinya harus diberi perlakuan khusus. Yang harus dia pikirkan, bagaimana putrinya masuk Jawa untuk menjadi "singa harus bergaul dengan  singa", istilah yang dia berikan sebagai metafora guna meraih prestasi maksimal yang dia bidik bagi putrinya. Kebetulan juga di Tangerang Banten, ada Ilham, pria yang pernah dia latih ketika PON XII. Antara tahun 2014-2915, saat Indah terbang ke Jawa, Ilham sedang melatih di PB Rajawali Isvil Tangerang,

"Mau sekolah atau bulutangkis?" Jamil bertanya saat putrinya baru sebulan duduk di kelas 1 SDN 10 Manurunge Watampone.

"Saya mau bulutangkis," jawab Indah dengan tegas.

"Jangan setengah-setengah," ayahnya mengingatkan. 

Jamil melihat, anaknya memiliki kemauan keras menggeluti olahraga buluangkis. Setiap diberikan program latihan dia lakukan dengan baik. Begitu tamat SD, Jamil pun memboyong putrinya yang baru sebulanduduk di kelas 1 SMP Negeri 1 Watampone, ke Jawa karena dia sangat maklum jika tetap di Sulawesi Selatan tidak akan berkembang. Apalagi, Jamil lama "bertualang" dan merajalela di berbagai ajang bulutangkis di Sulawesi Selatan sangat tahu itu. Sekitar sepuluh tahun dia geluti cabang olahraga ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun