Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hilman Syah Membuat Saya Tak Bisa Pulas

21 April 2021   01:29 Diperbarui: 21 April 2021   02:05 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hilman Syah "in action" (Foto: Istimewa/dokpri)

Pasca-pertandingan penentuan tiket ke final Piala Menpora antara PSM vs Persija, Ahad (18/4/2021) malam yang berakhir 3-4 dalam drama adu penalti, saya betul-betul tidak dapat memejamkan mata. Sebelum drama adu penalti yang "paling gila" selama Piala Menpora 2021 ini, saya sangat yakin Hilman Syah akan tampil gemilang. Ternyata itu benar.

Dia sebelumnya sudah menunjukkan ketangguhannya ketika menggagalkan dua tendangan penalti pemain PSIS Semarang (Pratama Arhan dan Komaruddin Hari Nur, petendang I dan II) dalam drama adu penalti pertama, 9 April 2021. Penyelamatan spektakuler Hilman Syah tersebut mengantar PSM ke semifinal, setelah kedua tim bermain imbang, Kali ini melawan Persija dalam drama adu penalti, dia akan mempertaruhkan segala ketajaman pengamatannya terhadap gerak petendang lawan dan akan tampil brilian. 

Tanpa bermaksud  tidak mensyukuri penampilan para pemain selama 2 x 45 menit normal, terus terang penyebab paling utama PSM gagal ke final menurut saya  tim asuhan Syamsuddin Batola ini telah :membuat kesalahan sendiri. Hilman Syah telah tampil habis-habisan dengan kepiawaiannya yang membuat dirinya menjadi bintang di bawah mistar gawang Piala Menpora ini. .

Kita bisa bayangkan, sukses kiper kelahiran Jeneponto 25 Mei 1997 ini menahan tendangan Marko Simic yang menjadi algojo pertama Persija, mengalirkan gangguan psikologis yang kencang kepada para petendang klub Macan Kemayoran itu berikutnya. Wong tendangan Simic yang datar dan hendak mencuri ruang sempit di dekat tiang gawang di sebelah kanan Hilman Syah, berhasil digagalkan. Apalagi menjadi algojo tendangan penalti sangat sarat dengan beban mental dan psikologis.

Majunya Hasyim Kipouw dan berhasil mengecoh Persija Andritany Adhiyasa yang tampil maraton selama tiga kali pertemuan kedua tim membuat PSM unggul 1-0 pada posisi setiap kesebelasan menyelesaikan satu kali tembakan. Andritany juga memaksa tiga kiper lain, Adixi Lenzivio, Yoewanto Setya Beny, dan  Cahya Supriadi duduk manis di bangku cadangan karena menilai pertemuan Persija melawan PSM merupakan pertandingan yang sangat berat, terutama ditentukan melalui adu penalti.

Rohit Chand berhasil melepaskan tembakan keras yang mengecoh Hilman Syah yang salah mengantisipasi, membuat kedudukan 1-1. Rasyid Bakrie maju melepaskan tendangan kedua,  PSM unggul 2-1. Tetapi Yann Motta berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Abd.Rahman yang menjadi tumpuan harapan PSM dapat menggetarkan jala Andritany, ternyata tendangannya berhasil ditepis, kedudukan tetap 2-2. 

Padahal, ketika adu penalti melawan PSIS Semarang 9 April 2021, Abd.Rahman berhasil mengecoh kiper pasukan "Mahesa Jenar" itu dengan tendangan (Antonim) Penenka, yakni mengecoh kiper dengan tendangan pelan seperti yang diperlihatkan pemain Ceko itu saat mengalahkan Jerman Barat dalam adu penalti di Piala Euro 1976.

Hilman Syah mulai mengirim "teror psikologis" kepada para pemain Persija ketika tendangan Novri Setiawan berhasil dia tepis, Kedudukan tetap menjadi 2-2, sementara PSM  baru dua kali melepaskan tendangan dan Persija sudah tiga kali. Ini merupakan "advantage: (keunggulan) bagi PSM.

Majunya Sutanto Tan, pemain tenang berkulit putih ini kembali berhasil mengecoh Andritany ke pojok kiri, kedudukan berubah 3-2. Mark Klok berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 saat tendangan kerasnya gagal diantisipasi kiper PSM yang pertama dikontrak 24 Desember 2018 tersebut.

Yacob Sayuri sebenarnya merupakan penentu kemenangan PSM sebagai petendang terakhir seri pertama adu penalti.  Sayang tendangan pemain asal Papua ini terlalu jauh menanjak di atas mistar gawang. Sayuri yang dalam beberapa kali tembakan jarak jauhnya dari luar kotak penalti saat melawan Persija selalu melambung tinggi di atas mistar gawang lawan, seharusnya cukup mengecoh dengan bola bawah. 

Saya melihat Sayuri belum mampu "memenej" kakinya untuk mengirim si kulit bundar tepat di bawah mistar jika memutuskan melepaskan tendangan gantung. Kedudukan 3-3 bertahan dengan posisi PSM satu kali membuang peluang emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun