Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ramang dalam Trio PSSI (17)

20 April 2021   12:26 Diperbarui: 20 April 2021   12:51 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Prestasi kesebelasan nasional Indonesia dan diperkuat Ramang yang paling tinggi adalah mampu menahan 0-0 kesebelasan raksasa Beruang Merah, Uni Soviet, di Olimpiade Melbourne, Australia, tahun 1956. Dalam pertandingan ulang, Soviet dilaporkan kebingungan bagaimana menghadapi Indonesia dengan pola permainan pada pertemuan pertama. Pelatih Soviet mewanti-wanti pemainnya agar tidak mengulangi kesalahan pada pertandingan ulang. Apa lacurnya, pemain Indonesia yang sudah kelelahan harus mengakui keunggulan Soviet dan menyerah 0-4. Tim Indonesia yang diturunkan ketika melawan Uni Soviet adalah;Maulwi Saelan (kiper), Chaeruddin Siregar, Phoa Sian Liong, Kwee Kiat Sek, Moh.Rasjid (belakang), Ramlan, Thio Him Tjiang, tan Liong Houw (tengah), Aang Witarsa, Danu, dan Ramang (depan).

''Anak-anak, inilah saatnya. Kalau perlu mati di lapangan,'' pesan Tony Poganik sebelum pertandingan.

Di tingkat Asia, Indonesia pernah meraih medali perunggu pada Asian Games 1958 di Tokyo.Malah dua tahun sebelumnya, Indonesia berhasil menyisihkan RR China pada perebutan tiket Piala Dunia 1958 Swedia. Dalam pertandingan grup I Asia Afrika, Indonesia berhadapan dengan RR China dengan sistem kandang dan tandang. Pada pertandingan pertama di Jakarta 12 Mei 1957, Indonesia mencukur China 2-0. Dalam pertandingan tandang di Beijing (dulu namanya Peking) 2 Juni 1957, Indonesia kalah 3-4.

Untuk menentukan pemenang (karena sama-sama satu kali menang), maka dilaksanakan pertandingan menentukan di tempat netral. Tempat yang dipilih adalah Birma (Mianmar) dengan wasit dari negara tuan rumah pula. Pertandingan berakhir imbang 0-0. Lantaran belum ada peraturan perpanjangan waktu, maka pemenang ditentukan dari jumlah gol yang dihasilkan tiap kesebelasan. Indonesia mengukir 5 gol, RR China 4 gol. Dengan demikian Indonesia tampil sebagai pemenang. Dengan kemenangan itu, di putaran kedua mestinya menghadapi Israel, namun karena kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik, Indonesia menolak bertanding. Padahal, Indonesia sudah menang WO atas Turki. Israel di putaran ketiga pun menang WO atas Sudan.       

Jika ketika memperkuat PSM, Ramang dikenal dengan trionya (bersama Suwardi Arland dan Noorsalam),  di tim nasional, PSSI, Ramang pun masuk sebagai trio. Tentu, namanya Trio PSSI. Dia bersama Sian Liong, Djamiaat Dalhar dikenal sebagai trio tim nasional. Barisan penyerang PSSI jadi makin hidup. Sayang, Sion Liong tidak dapat ikut tur Asia bersama Djamiaat dan Ramang, karena lebih memilih ikut ujian akhir SMA.

Pertandingan Asian Games 1958 di Tokyo, di mana Ramang bersama kesebelasan Indonesia juga ambil bagian, diikuti 14 kesebelasan (negara). Kesebelasan-kesebelasan ini dibagi ke dalam empat grup. Indonesia berada di grup B bersama India dan Birma. Dalam pertandingan grup ini, Indonesia mengalahkan Birma 4-2 dan menang atas India 3-1.

Di putaran II Ramang dan kawan-kawan menang atas Filipina 5-2 untuk lenggang kangkung ke semifinal. Sayang Indonesia gagal ke final, karena dikalahkan 0-1 oleh Taiwan yang kemudian tampil sebagai juara. Dalam partai perebutan medali perunggu, Tony Poganik tidak mau memberi peluang sedikit pun kepada India yang di babak pertama dikalahkan 3-1 untuk memetik kemenangan besar. Indonesia menang 4-0 atas India, sementara juara kembali diraih Taiwan setelah menghajar Korea Selatan 3-2 di final.

Indonesia di Asian Games Tokyo ini berada di urutan ketiga dengan produksi 16 gol dalam lima pertandingan. Meski medali perunggu yang diraih di Tokyo, nanti setelah kembali ke tanah air, dan empat tahun berikutnya, Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games IV/1962.    

Kesebelasan nasional pertama yang dibentuk terjadi tahun 1937, ketika Indonesia delapan tahun lagi diproklamasikan kemerdekaannya. Kesebelasan ketika itu adalah organisasi sepakbola Belanda yang diberi nama Nederlandsche Indische Voetbal Unie (NIVU). Orgamisasi sepakbola Belanda ini menawarkan kepada PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, seorang insinyur lulusan Jerman yang pernah cukup lama tinggal di Eropa mrnyiapkan satu kesebelasan yang kuat.  Tim nasional itu dipersiapkan melawan kesebelasan NaN Hwa dari RR China. Kesebelasan ini juga sebagai persiapan tim menghadapi Piala Dunia tahun 1938. Tim gabungan bond ini bermain imbang 2-2 dengan nan Hwa dalam pertandingan yang disaksikan ribuan penonton di Semarang.

Untuk menghadapi Asian Games I di India tahun 1951, dipanggil 25 pemain yang diseleksi. Mereka itu adalah posisi kiper; Huala Hutagalung (33) dari Sibolga, Bing Moheng (37) Surabaya, dan Maulwy Saelan (24) dari Bandung.

Bek: Soenardi Arland (27) dari Makassar, Aten (33) dari Purwakarta, Sardjiman (28) dari Yogyakarta, dan Gus Ramlan (32) dari Medan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun