Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Empat Ramadan Engkau Pergi

13 April 2021   23:35 Diperbarui: 14 April 2021   00:13 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr.Pratiwi Syarief, S.S., M.Hum (almarhumah) ketika mahasiswa Fakultas Sastra Unhas. (MDA) / dokpri

Ramadan 1442 ini, genap empat tahun engkau pergi, Dr.Pratiwi Syaeif, S.S., M.Hum. Engkau lahir di Parepare 19 November 1987 dan berpulang dalam usia belia, 31 tahun pada tahun 2018, Engkau pergi menjelang tiga hari aku akan mewujudkan impian dan hatrapanmu. Saya harus menjadi seorang doktor, mengikuti jejakmu.  

Saya masih ingat ketika pertama kali bertemu. Engkau datang ke rumah membawa naskah catatan tentang ayahmu, Syarief Longi, yang juga sahabat dan kawan saya di Harian Pedoman Rakyat. Tulisan itu merupakan entri yang mengisi buku yang bercerita tentang kisah suka duka para wartawan Sulawesi Selatan. Saya masih ingat, 2004 kala itu. Enam tahun kemudian buku itu terbit juga September 2010 dengan judul MENEMBUS BLOKADE KELELAWAR HITAN, Kisah 99 Wartawan Sulawesi Selatan".

Pada tahun 2005 saya masuk mengajar mata kuliah Jurnalistik Sastra di salah satu ruang di Lantai II Gedung FIS. Tidak ada yang istimewa sepanjang pembelajaran berjalan. Tetapi pada akhir sesi pembelajaran engkau mendekat sembari berbisik.

"Pak, saya anaknya Pak Syarif Longi yang pernah ke rumah ta bawa tulisan," tiba-tiba engkau memecah kebingungan saya dan kemudian segera mengingat kedatangan itu suatu  malam.

Sejak itulah engkau selalu menyatakan ingin mengikuti jejak saya. Saya sangat gembira karena untuk pertama kali menemukan seorang mahasiswa yang memiliki obsesi yang luar biasa. Saya selalu mengatakan kepada para mahasiswa ingin mewariskan kepenulisan saya kepada kalian. Itulah obsesi saya setiap mengajar. Saya takut Tuhan akan marah karena dianggap tidak mengamalkan ilmu yang telah diberikan kepada umat-Nya.

Saya juga selalu mengingatkan sebagai motivasi buat para mahasiswa bahwa menjadi penulis tidak akan pernah menurunkan harkat dan martabat seseorang, malah justru sebaliknya. Menaikkan integritas dan kualitas seseorang. Seorang presiden sekalipun tidak akan pernah turun derajatnya karena dia menulis dan menjadi penulis. Apalagi kalau hanya seorang menteri dan di bawahnya lagi.

Seorang penulis tidak akan pernah pensiun, meskipun dalam profesi dan jabatan formalnya sudah purnabakti. Ya, kemudian ternyata itulah yang menimpa saya saat ini. Justru di saat purnabakti saya jauh lebih produktif karena tidak dituntut lagi harus melaksanakan pekerjaan-pekerjaan formal. Saya di saat seharusnya menikmati hari tua justru semakin dipadati oleh beragam tugas. Mengajar yang ketika masih aktif hanya dibebani 3-4 mata kuliah, sekarang, satu tahun terakhir malah dijubeli delapan mata kuliah per semester.

Saya tidak hanya mengajar, tetapi juga aktif di organisasi olahraga yang ternyata menyita sebagian besar hari-hari yang seharusnya disiapkan untuk bersama keluarga. Tetapi dinikmati saja. Syukurlah masih ada yang mengajak dan memercayai, daripada banyak orang yang sudah purnabakti tetapi tidak ada orang yang mengajak terlibat dalam suatu organisasi.

Engkau ternyata tidak main-main mewujudkan dirinya sebagai penulis. Saya juga menyediakan kantor di lantai 4 Gedung Rektorat Unhas untuk engkau sambangi jika ada sesuatu yang hendak dikonsultasikan. Saya terkadang menghabiskan waktu di kantor  itu hingga pukul 22.00-23.00 Wita, saat karyawan lainnya sudah pulas di tempat tidurnya dan berulang kali dibuai mimpi. Saya harus memastikan semua pekerjaan, terutama mengirim berita kepada berbagai media, sudah terlaksana. Itu saya lakukan setelah menuntaskan jam mengajar pada pagi, siang, atau sore hari. 

Keinginanmu yang pertama adalah hendak menerbitkan buku kumpulan cerita pendek. Saya sangat salut dan menyediakan diri sebagai editor. Bahkan rela membantu dalam hal perwajahannya. Kebetulan juga di Jakarta saya memiliki langganan pencetakan buku, saya pun menawarkan nanti difasilitasi pencetakannya.

Begitulah buku pertamamu, "Gadis Berjaket Merah" (Kumpulan Cerita Pendek) terbit Maret 2008. Di dalam buku itu, Prof.Dr.Muhammad Darwis, M.S. yang menjabat Dekan Fakultas Sastra Unhas, ikut memberi sambutan selain catatan saya sebagai penyunting (editor).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun