Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika "Kepalsuan" Menyerbu Negeri Tercinta

26 Juli 2016   16:23 Diperbarui: 27 Juli 2016   08:15 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www/racunwarnawarni.com

Beberapa hari terakhir ini kita sudah mendengar, membaca maupun melihat apa yang terjadi mulai dengan vaksin palsu, kartu BPJS palsu,  pembelian makam palsu.

Kepalsuan sedemikian masif ada di negeri ini. Lalu apa yang salah sehingga orang nekad melakukannya.  Apakah karena banyak celah-celah yang dapat dilakukan di negeri ini.

Implementasi  Peraturan di Lapangan:

Dari kasus pertama yaitu vaksi palsu, diketahui secara jelas bahwa tidak berfungsinya kontrol yang ketat dari BPOM.  Begitu mudah orang memakai hal-hal yang seharusnya tidak boleh dipergunakan seperti  kemasan dari suntikan yang seharusnya dikumpulkan dan dibuang dengan aman .   Banyak celah-celah yang tidak diatur menjadi  salah satu jalan untuk melakukan pelanggaran.

Ketika ada pelanggaran, peraturannya atau undang-undang yang dikenakan sangat ringan. Bahkan bisa dinego dengan apa yang seharusnya dikenakan dengan mencari yang lebih ringan lagi.   Uang dan kekuasaan berbicara pada tingkat tingkat tertentu.

Ekonomi:

Permintaan akan vaksin yang besar, sehingga menjadi pasar dari produk yang mudah dijual.   Tak ingat lagi apakah itu suatu kejahatan yang besar karena relevansi dengan kesehatan atau nyawa.  Yang penting hasil dari vaksin palsu itu akan dapat menghasilkan uang dengan mudah, cepat dan besar sekali.   Keinginan untuk cepat kaya dengan cara yang mudah menjadi parameter dari para pelaku.  Mereka tak ingat dengan jerat-jerat hukuman.

Bagi pengguna yang sebagian besar adalah masyarakat awam baik itu vaksin maupun  kartu BPJS,  harga masih menjadi pertimbangan dalam pembelian vaksin.   Namun, dengan adanya kepalsuan vaksin dan kartu BPJS, sekarang menjadi pelajaran agar berhati-hati yang murah itu belum pasti yang asli.   Dan yang mahal pun belum tentu asli. Semuanya perlu dipelajari dengan pasti.

Sosialisasi :

Bagi sebagian pengguna dari vaksin palsu baru mengetahui  bagaimana cara identifikasi mana yang palsu dan mana yang tidak pada saat adanya sosialisasi dari Kementrian Kesehatan.  Itu pun sulit dibedakan antara yang palsu dan yang tidak.  Bagaimana pun masyarakat perlu adanya sosialisasi dari bentuk semua pelayanan .  Apakah sosialisasi itu bentunya masif secara besar-besaran atau dalam bentuk kecil dalam forum RT, RW atau seminar.

Edukasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun