Bagi mereka yang baru saja lulus dari perguruan tinggi , pasti merasakan perjuangan berat bagaimana kuliah, ujian, dan menyelesaikan skripsi.Â
Selesai kuliah dan baru diwisuda, rasanya lega dan banggua karena sebentar lagi akan masuk dunia kerja.
Begitu menginjak dunia kerja, tentunya impian dan kenyataan pasti berbeda. Â Impian bahwa ilmu yang sudah dipelajari sekian tahun bisa langsugn dipraktekkan dunia kerja, ternyata tidak demikian.
Dalam dunia kerja, antara lowongan yang tersedia dengan background ilmu tertentu dengan ilmu yang telah digenggam, tidak "match" karena ekosistem dunia  industry dan perguruan tinggi memang tidak selalu selaras dengan apa yang diinginkan industri
Baca juga: Â 18 Strategi Marketing yang Ampun untuk Meningkatkan Bisnis Lebih Cepat
Dilema antara uang atau passion
Inilah yang jadi dilema bagi kamu muda atau mereka yang disebut dengan fresh graduate.  Bekerja sesuai passion atau bekerja dulu untuk cari duit, soal passion belakangan saja.  Yang penting dapat pekerjaan, dapat uang dan kejar karir.  Soal  passion itu nomer dua.
Para lulusan fresh graduate pun yang baru saja masuk dunia kerja,  mencoba peruntungannya.  Mereka tidak  lagi mengejar pekerjaan harus sesuai dengan passion,  misalnya  Anita (bukan nama sebenarnya), lulusan hukum,  ternyata ilmunya tidak begitu dapat diimplementasikan karena dia menerima tawaran kerja sebagai human capital assets di HRD suatu perusahaan.
Dalam dua hingga tiga tahun terakhir, Â Anita tak merasa canggung untuk merubah mindset bahwa passion itu ditangguhkan saja. Â Sekarang dia konsentrasi pada pekerjaan yang membutuhkan skill manajemen terutama dalam bidang human asset. Â Â
Tanpa disadarinya, apa yang jadi keinginan saat muda, bekerja dengan passion, dia kubur dulu. Â Dia merasa tak ada masalah , yang penting dapatkan uang yang perlu dikejar terus untuk memenuhi kebutuhan.
Namun, jika dia sedang "burn out" dikejar oleh pekerjaan yang harus selesai dengan cepat dan tepat, dia mengeluh . Â Kenapa kerja di bagian yang tak disukainnya. Â Bahkan, jika sudah sampai ke titik kesal, pagi-pagi jika akan berangkat kerja, Â tidak ada semangat untuk berangkat, ada sesuatu yang hilang .