Mereka mengikuti beberapa kursus digital. Kursus ini berakhir dengan sertifikat online. Diantara Kursus online yang mereka diikuti seperti Udemy Course sebesar 64% .
Kualitas pembelajaan secara digital ini tidak kalah dari kualitasPendidikan perguruan tinggi. Justru mereka mendapatkan dan mengasah ketrampilan, talenta yang tak pernah diajarkan oleh perguruan tinggi. Hasil Pendidikan non formal mereka justru lebih gemilang ketimbang mereka yang lulus dari perguruan tinggi.
Contoh-contoh pekerja sukses tanpa gelar:
Muhammad FIqih Ayatullah, dikenal atau dipanggil sebagai Fiki Naki. Usianya masih muda belia, 21 tahun. Profesinya sebagai youtuber polyglot Indonesia.
Konten yang diupload memperlihatkan kemampuan Fiki dalam berbahasa asing. Dia menunjukkan kepiawaiannya dalam berbahasa asing, dengan berinteraski, berkomunikasi dengna orang luar negeri dengan menggunakan Ome-TV yang dijadikan sebagai konten You Tube.
Putra Aji Adhari , sering dipanggil dengan Putra Anak muda yang masih belia itu baru berusia 15 tahun, duduk di kelas 2 SMP Matrasah Tsanawiyah.
Kemampuan bakat cemerlang di bidang teknlogi. Seorang yang mampu mendeteksi /menyusup bug dari situs National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Komisi Pemilu Indonesia (KPU) .
Sebagai white hacker ketika dia bisa menyusup situs itu hanya alam hitungan 3 detik. Dia berhasil menemukan bug dari situs perusahaan besar.
Ketika dia menemukan bug dalam situs pemerintah, dia tidak memanfaatkan keuntungan pribadi atau kepenting komersial. Tetapi dia melaporkan kepada Badan siber dan Sandi negara (BSSN).
Cita-cita dari Putra ingin menjadi ahli konsultasi siber security di perusahaan besar yang sangat membutuhkan kemampuan yang sangat penting untuk menjaga situs perusahaan.
Survei dari United Cyber Crime menunjukkan bahwa 32% personnel siber security adalah mereka bukan lulusan dari perguruan tinggi, tapi dari Lembaga informal atau tanpa gelar
