Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tren Kejar Sukses Tanpa Gelar atau "Non-Degree"

19 Januari 2022   10:19 Diperbarui: 24 Januari 2022   21:30 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi Youtuber (freepk)
Ilustrasi Youtuber (freepk)
Setiap orangtua punya impian agar setiap anak-anaknya bisa sukses di masa depannya. Sukses dalam pengertian /pemahaman bahwa anak-anaknya dapat menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi. Ketika anak selesai dan lulus dari perguruan tinggi, dengan bangga dan senang upacara wisuda jadi "starting" dari imajinasi sukses.

Imajinasi sukses, bagi para orangtua, dengan mengantongi ijazah sarjana perguruan tinggi, anak-anak punya masa depan cerah. Anak-anak akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang di suatu perusahaan besar.

Harapan rekrutmen di perusahaan besar, karir menanjak dan jabatan top manajemen ada dalam bayangan perspektif orangtua.

Namun, apakah "sukses" dalam imajinasi atau perspektif orangtua itu sama dengan realitas yang sebenarnya? Beberapa cerita dari teman sebagai orangtua, memperlihatkan bahwa anak yang lulus dari perguruan tinggi baik perguruan tinggi yang terkemuka/negeri/swasta, tidak menjamin dapat pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Bahkan terpaksa merubah idealisme dan banting stir untuk jadi pegawai tingkat tinggi.

Saat pandemi datang, perusahaan besar mulai stop untuk rekrut pekerja baru baik itu di tingkat manajemen maupun tingkat non manajemen. Rentang waktu untuk stop rekrutmen, cukup lama 2 tahun.

Pandemi telah membuat adanya perubahan sosial, pekerjaan, kesehatan. Selama pandemi anak-anak beradaptasi pada pola berpikir tentang belajar praktis untuk bisa bekerja.

Paradigma mereka sudah berubah bahwa pekerjaan tidak hanya dihasilkan dari lulusan dari perguruan tinggi secara formal. Tapi justru pembelajaran informal dengan belajar dari teknologi digital membuat mereka bisa bekerja. 

Data OECD menunjukkan bahwa sejak era digitalisasi (OECD 2019, anak muda Indonesia lulusan dari perguruan sebesar 16% , lebih rendah dari negara maju sebesar 38%.

Tren anak muda yang mencari tempat belajar secara online dari pencarian di google menunjukkan peningkatan.

Jenis pekerjaan maupun pembelajaran digital yang dicari semakin meningkat. Ada beberapa jenis pekerjaan atau pembelajaran digital sebagai berikut.

Cara membuat aplikasi sebesar: 20%
Online course: 35%
Data science: 40%
Online course: 35%
Video learning: 80%
E-learning: 70%

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun