Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Danau Toba, Warisan Kekayaan Alam, Budaya, "Global Geopark" yang Kurindukan Sepanjang Masa

14 September 2021   16:14 Diperbarui: 15 September 2021   23:28 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan Danau Toba pada sore hari. Sumber: Shutterstock/Franshendrik Tambunan/kemenparekraf.go.id

Dalam benakku ,kapan saya  bisa  menjejakkan Danau Toba, sebagai salah satu dari 10 Destinasi  Super Prioritas (DSP) . Namun, mimpi itu baru  terwujud  di tahun 2011 ketika suami harus   bertemu dengan keluarga di Medan, aku mengusulkan untuk mampir dulu ke Danau Toba.  

Segala urusan tiket pesawat dan tour ke Danau Toba sudah saya rencanakan dari Jakarta.  Membayangkan bagaimana bahagianya  menginjakkan kaki pertama kali di  Danau Toba.

Hari yang dinantikan tiba, pagi hari kami sudah berada di Bandara Soekarno Hatta. Pesawat kami sudah stand-by membawa kami ke Polonia, Bandara Medan.  Perjalanan yang hanya sekitar 3 jam itu tak terasa . Begitu kami ke luar darii bandara, kami sudah dijemput oleh pemandu wisata dengan mobilnya.

Mulailah perjalanan dengan mobil dimulai, melintas kota demi kota,  Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, hingga Pematang Siantar. Sepanjang perjalanan kami  yang diguyur hujan keras, tour guide tak pernah berhenti bicara.

Perjalanan kami tidak memasuki kota Lubuk Pakam Tebing Tinggi dan Pematang Sintar, tetapi hanya melintasi  jalan  menuju ke luar kota.

Sepanjang perjalanan terlihatlah tanah yang luas dengan pohon-pohon kelapa sawit. dan karet. Konon kabarnya,  pemilik pertanian Kelapa Sawit dan Karet adalah orang Belanda, sementara  orang Indonesia menjadi buruh-buruhnya.    Orang Belanda banyak mengambil tenaga buruh dari Jawa yang dianggapnya lebih giat bekerja ,karena itu terjadilah pernikahan antara orang asli dengan orang Jawa.

Begitu kami memasuki Parapat, mulailah kami merasakan jalan yang berkelok-kelok, menanjak ke atas terus menerus.  Beruntung kami tidak ada yang mual,  karena kondisi tanjakan yang cukup  tajam sekali. Perjalanan melelahkan sekitar hampir 4-5 jam dari Medan terbayar lunas ketika  dari kejauhan  kami melihat  sebuah danau besar sekali  dengan warna biru, airnya tenang .  

"Itulah Danau Toba", seru Tour Guide.  Danau Toba luasnya  1.145 kilometer persegi dengan kedalaman 450 meter,  danau terbesar di Asia Tenggara", seru Tour Guide kami.

Niaga Hotel. Sumber:  Dokpri
Niaga Hotel. Sumber:  Dokpri

Decak kagum saya tak berhenti-henti .    Di usia senior, saya belum  pernah melihat danau yang begitu indahnya,  danau, bukit, dan pohon pinus, jadi  perpaduan panorama yang sangat mempesona. Tour guide pun berceloteh lagi,   ada dua versi tentang Danau Toba,  yang pertama versi secara  sains.yang kedua versi mitos.  "Saya mau cerita yang sains saja yach", katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun