Begitu ambulans jenazah tiba di sore hari jelang malam sekitar jam 18.00 sore, jenazah dimasukkan ke peti. Lalu hanya dengan tatapan sendu dari ibunya sendirian yang membawa jenazah itu ke luar dari ruang tidur menuju ambulan.
Kami tentu tidak menyangka bahwa tetangga di sekitar mereka itu, sudah ada 7 keluarga yang terpapar. Jadi dugaan kami kemungkinan terpapar dari tetangga.
Hanya pertanyaan yang terus mengganjal di benak kami sebagai orang yang melayat lewat zoom adalah bagaimana bisa orang yang sudah divaksin dengan prokes ketat tetap terpapar oleh Covid-19?
Berikut, pentingnya himbauan bagi yang sudah vaksin:
Jangan Anggap Vaksin sudah aman
Jangan pernah anggap enteng apabila kita sudah vaksin pasti aman dari Covid. Terbukit dari teman saya dan anaknya yang meninggal, sudah vaksin tapi tetap kena Covid. Jadi prokes tetap dikenakan walaupun sudah vaksin.
Jangan salah paham vaksin sebagai obat Covid
Tidak pernah dikemukakan oleh siapa pun baik secara medis maupun protokol kesehatn  bahwa vaksin itu sebagai obat dari Covid. Â
Covid belum memiliki obat. Vaksin itu hanya melindungi kita dari terpaparnya Covid supaya kita semua punya herd immunity. Kita tidak jadi pembawa virus kepada orang lain, demikian juga orang lain.
Pemikiran bahwa Vaksin tak bermanfaat
Nah balik kepada pertanyaan mendasar, jadi sudah vaksin kok masih terkena covid? Percuma saja dong!. Â
Ada fakto-faktor kemungkinan risiko . Pertama, orang itu sebelum divaksin sudah kena covid. Kedua, setelah divaksin, pada hari kedua atau sebelum 14 hari, dia tidak prokes, sehingga belum ada kekebalan tubuh dia sudah terpapar orang lain. Ketiga, vaksin yang diberikan kepadanya itu tak sesuai dengan varian dari Covid yang telah bermutasi dengan sangat agresif dan cepat.
Ingat bahwa kita semua yang sudah vaksin bukan berarti bebas dari paparan Covid!