Dibawah naungan Ikatan Pemulung Indonesia yang beranggotakan hampir 5,000 orang diketuai oleh Pris Polly LEngkong.  Tujuan dari Ikatan Pemulung itu untuk meningkatkan kesejahteraan  Pemulung Indonesia, mengurangi sampah dan juga mengelola daur ulang.
Aspek kesejahteraan social para Pemulung  sangat menyedihkan, hasil kerja mereka itu masih diperoleh secara harian, apa yang disetorkan misalnya plastic PET  diberikan imbal hasil Rp.4,500 per kilo dan plastic HDPE sebesar Rp.5.000
Dalam perjalanannya , untuk mengubah  nasib kesejahteraan pemulung itu dapat berubah, Ikatan Pemulung itu juga mengupayakan membeli mesin pres  atau mesin yang bisa mengolah bahan sampah inorganic sendiri dan akhirnya menjual kepada industry yang membutuhkannya. Nilai jualnya jauh lebih besar ketimbang langsung menjual kepada pelapak.
Menyedihkan nasib para Pemulung yang belum punya akte kelahiran, akte pernikahan walaupun mereka sudah menikah dan berusia 50 tahun, hal ini berdampak kepada nasib masa depan anak-anak yang tidak bisa akses dalam Pendidikan, social karena mereka tidak bisa akses BPJS maupun sekolah.
Mewujudkan profesi pemulung  yang manusiawi memang perlu sekali perjuangan.  Semoga apa yang sedang diperjuangkan oleh Bapak Pris  dapat terwujud.