Berdasarkan data dari KLHK,  jumlah sampah yang diproduksi oleh Indonesia sebesar 67,8 juta ton setahun, terdiri dari sampah organik, sampah plastik sampah kertas dan sampah lainnya.
Sebenarnya , sampah-sampah itu bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan 7 cara yang sangat uptodate, refuse, reduce, reuse, repair, recycle, rot, rethingk.
Beberapa jenis sampah seperti inorganik itu punya potensi ekonomi maupun lingkungan
Sayangnya, walaupun pemerintah daerah sudah s berusaha kuat untuk edukasi kepada warga tentang pengurangan sampah, kondisi tumpukan sampah di TPA itu tak bergeming volumenya dari tahun 1995 hingga saat ini. Strategi mulai dari edukasi sampai kepada pendekatan kerja-sama atau kolaborasi dengan berbagai  komunitas tidak memperlihatkan pengurangan volume sampah.
Sampah tetap ditemukan di setiap sudut baik itu di rumah tangga, tempat-tempat usaha, pasar, sekolah, rumah sakit, mall .  Kendala  yang jadi besarnya sampah tak berkurang juga  adalah gaya hidup masa kini.  Mereka yang suka makan dengan fast atau junk food, selalu menggunakan kemasan serba  Styrofoam dan plastik.
Beruntung ada satu penolong yang disebut dengan pemulung. Â Pemulung ini umumnya ditemukan di pemukiman dan mereka itu disebut pemulung mandiri. Â
Apa yang dilakukan pemulung itu sebenarnya menolong dan membantu sebesar 20% dari sampah yang dibuang di TPA. Â Sungguh tak pernah terpikirkan bukan?
Pemulung itu mengumpulkan barang bekas yang umumnya inorganic seperti kertas , karton, barang plastic baik itu botol atau plastic kemasan , seringkali barang yang sering ditanyakan handphone bekas atau buku-buku .
Setelah mereka kumpulkan, mereka datang ke lapak-lapak yang dapat menerima  hasil pengumpulan sampah mereka.  Lapak-lapak itu disebut pengepul.
Ada pula satu proyek SS yang selalu menerima kemasan bungkus plastic  dari pemulung  SS Proyek  yang diketuai oleh Ibu Ratnawati . Kemasan plastic itu juga diterima dan diberikan imbal hasil, lalu  SS Proyek mendaur ulang menjadikan bahan baru seperti tas untuk belanja .
Pemulung ini bukan sekedar penolong saja dalam mengurangi volume sampah, tapi mereka juga punya organisasi formal.