Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terjebak Kerja di Lingkungan Toxic? Inilah Tips untuk Hindari

23 Mei 2021   14:51 Diperbarui: 23 Mei 2021   14:57 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas.com Sumber: Shutterstock

Namun, atasan menolak untuk merubah instruksinya. Lalu, ketika sedang  dikerjakan oleh beberapa bawahan, ada suatu masalah dalam proses pengerjaan, bawahan menanyakan solusi kepada atasannya. Ternyata atasan itu tak bisa menjawab , justru jawabannya mengalihkan bahwa dia tak bisa menolong karena dia sedang dapat pekerjaan lain untuk proyek di team B.  Ketika semua anak buah menanyakan kepada team B, apakah benar atasannya ini benar-benar menangani suatu proyek, ternyata tidak.

Mengapa ada lingkungan toxic di kantor?

1.Kompetensi

Kompetensi jadi masalah dari suatu kondisi toksik di kantor itu . Tiap kali atasan ini diperintah oleh CEO Perusahaan, dia langsung lempar kepada anak buah.   Anak buah tentunya berpikir kritis agar dibuat "brainstorm dulu sebelum melempar pekerjaan, apa saja yang perlu ditelaah dan bagaimana proses serta apa saja yang ingin dicapai dari suatu proyek baru.

2.Iri hati

Hati yang dengki, iri dan marah terhadap orang lain merupakan karakter yang tidak baik dalam sebuah lingkungan pekerjaan.  Hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam lingkungan kerja. Setiap orang berhak bekerja dengan nyaman dan aman.

3. Prinsip visi dan misi perusahaan yang tidak  jelas

Ketika Anda masuk dalam suatu pekerjaan, pasti ada misi dan visi perusahaan. Semuanya juga dituangkan dalam praktek sehari-hari di pekerjaan, moralitas dan karakter kerja dimulai dari pimpinann hingga bawahan harus menjunjung tinggi  apa yang sudah digariskan oleh perusahaan untuk bersikap bersih, tidak saling "menjegal" , tidak saling membawa masalah pribadi ke dalam lingkungan pekerjaan.

Lalu, bagaimana caranya mengetahui apakah sebuah perusahaan itu punya lingkungan toxic atau bersih?

Beban kerja yang berlebihan:

Dtemukan bahwa ada perusahaan yang memberikan ketentuan kepada karyawan agar dapat mengerjakan pekerjaan yang  tidak ada kaitannya dengan job-desk yang ditetapkan dari awal. 

Bahkan pekerjaan yang ditambahkan itu tidak diberikan kompensasi apa-apa, justru karena karyawan dianggap dapat bekerja lebih optimal maka dia berikan tambahan-tambahan kerja di luar jam kerja.

Akibatnya orang itu akan merasa stres dan akhirnya merasa "fatigue" atau kelelahan untuk mencapai target tugasnya.

Bekerja lebih dari 8 jam sehari

Meskipun karyawan sekarang ini banyak yang harus bekerja di rumah, tapi tidak berarti bahwa memberikan deadline pekerjaan yang sangat super ketat.  Hal ini akan membuat karyawan terpaksa menyelesaikan pekerjaan di luar jam kerja demi tercapainya atau terselesaikan pekerjaan.

Jika hal ini berlangsung lama, pekerja itu akan depresi dan tidak mampu berkreativitas atau efek jangka Panjang akan menimbulkan penyakit psikis

Menurut Mendey, seorang psikolog,  "Jika orang tidak diberikan kesempatan untuk istirahat, maka pekerja itu tidak akan mampu bekerja secara maksimal, mendapatkan ide baru, kemampuan untuk menyelesaikan masalah".

Ada penindasan dan pelecehan

Atasan yang tidak punya moral dan etika bisa saja menyuruh bawahannya untuk mengerjakan sesuatu dengan cara gertak dan lecehan kata-kata yang tidak pada tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun