Sumur Keramat yang jadi salah satu keunikan itu dengan rasa payu, asin dan jambu manis. Diyakini bagi mereka yang meminum air sumur itu dan merasa air itu manis maka orang itu dianggap sebagai orang yang hatinya murni.
Pengunjung atau peziarah yang datang ke tempat kramat ini bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari Singapore dan Thailand.
Masjid  ini telah berganti nama empat kali mulai dari awalnya Masjid Aung Aulia karena didirikan oleh auliya, lalu menjadi Masjid Al Alam.  Awalnya wilayah  Marunda masuk wilayah Bekasi hingga tahun 1970, lalu setelah masuk ke Wilayah Jakarta Utara.
Masjdi ini telah menjadi Benda Catgar oleh Gubernur DKI Ali Sadikin pada tahun 1970.
Masjid Luar Batang
Umumnya, para peziarah  datang ke masjid ini karena untuk ziarah makam. Mereka ada yang datang baik dari Jakarta maupun dari luar kota ..Â
Ada 2 makam dalam masjid itu, Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Alyadrus atau dikenal dengan Habib Husein.  Dia merupakan seorang Arab Hadramaut yang hijrah ke tanah Jawa melalui Pelabuhan sunda Kelapa  pada 1736.
Ketika beliau menentang Belanda dan merasakan kehidupan penjara. Â Beliau wafat pada 24 Juni 1756. Menurut mitos, ketika beliau akan dikuburkan di sekitar Tanah Abang, jenazahanya hilang dan hal itu berlangsung hingga tiga kali. Akhirnya jama'ah setuju untuk menguburkan di tempat sekarang ini dengan nama "kurung batang" atau ke luar dari kurung batang.