Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sulitnya Bila Salah Transfer Fatal Akibatnya! Inilah Tipsnya

19 Februari 2021   21:13 Diperbarui: 19 Februari 2021   21:29 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
softwarecorporation.com

Kasus salah transfer dari nasabah atau dari pihak bank kepada pihak yang tidak seharusnya menerima transfer itu, sudah jamak terjadi.

Namun, kali ini saya membaca satu kasus besar yang paling "update" tentang Citibank yang berpusat di New York , AS telah melakukan salah transfer USD 500 juta setara Rp.7 triliun ke suatu perusahaan kosmestik Revlon.

Bagaimana hal itu terjadi?  Tentu itu terjadi karena multi faktor, human error dan kurang faktor kehati-hatian yang tidak diberlakukan.

Rumitnya ,di negara maju yang punya Undang-Undang dan hukum yang jelas dan kuat pun, ternyata dana yang salah masuk ke Revlon itu tak mudah dikembalikan  kepada Citibank sebagai pihak yang mentransfer.  Walaupun kasus sudah sampai di meja pengadilan sekali pun, dana itu belum juga dikembalikan dengan segala asumsi dan risiko terbesarnya hilang.

Pengalaman saya selama bekerja di perbankan yang sama di cabang di Jakarta, sebagai orang yang menangani kasus kesalahan transfer dari pihak bank itu memang tidak mudah untuk minta Kembali dana yang telah salah transfer.

Pada saat  saya masih bekerja , instruksi dari nasabah corporasi/perusahaan yang kami terima bentuknya masih manual disebut dengan transfer applikasi.   

Transfer aplikasi itu diserahkan kepada bank untuk dikirim baik itu transfer domestik dalam bentuk rupiah atau dalam bentuk  mata uang asing USD , AUD, Euro.

Setelah proses verifikasi tanda-tangan dan konfirmasi manual jika jumlah cukup besar, barulah transfer aplikasi itu diproses  ke bagian transfer yang dibagi dua yaitu domestik dan international.  

Ketika petugas pertama (biasanya sebagai inputer) selesai menginput di komputer, aplikasi trasnfer  langsung  diserahkan kepada petugas kedua   sebagai authorizer berfungsi untuk mengecek ulang apakah data inputer yang akan diauthorized itu sudah sesuai dengan instruksi dari nasabah (baik dari segi jumlah dana, penerima, nomer rekening dan bank penerima).

Walaupun proses telah sedemikian ketatnya dual function yang dilakukan (inputer dan authorizer), tetap saja ada kesalahan manusia (human error) tak terelakan terjadi juga.

Jumlahnya yang dikirimkan salah , lebih besar dari instruksi, misalnya jumlah yang diinstruksikan Rp.1 juta, tetapi dikirim RP.10 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun