Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mall Tentrem Semarang, Mengundang Pengunjung dengan Visualisasi Ikan Hiu

12 September 2020   15:38 Diperbarui: 12 September 2020   15:42 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Visualisasi Hiu Mall Tentrem Sumber: CNN Indonesia

Sebelum membahas mall Tentrem, saya ingin memperkenalkan arti kata tentrem dulu kepada pembaca. Tentrem itu berasal dari kata Jawa yang artinya hidup yang tenang dan damai. Pasti jika Anda mencari di KBBI, tidak akan menemukannya  karena kata ini memang berasal dari Jawa belum jadi Bahasa

Kenapa menggunakan Bahasa jawa? Lokasi mall ini berada di Jl. Gajah Mada, Semarang. Pemiliknya adalah keluarga Sido Muncul, pemiliki PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.  Investasi untuk pembangunan hotel bintang lima, apartemen dan mall itu bukan main besarnya Rp.1 triliun. Peletakan batu pertama telah dilakukan 29 April 2016 .  

Rencana awal pembukaannya pada tanggal 23 April 2020. Namun, karena situasi di Semarang dan Indonesia saat itu sedang dalam kondisi pandemic Covid, keputusan pun dibatalkan.  Akhirnya setelah mempertimbangkan untuk dapat dibuka barulah pada tanggal 13 Agusut 2020, waktu yang tepat sesuai dengan kelahiran Ibu R.Sulistyo, nenek pendiri Sido Muncul, menurut keterangan Bapak Irwan Hidayat.

Loh kenapa hotel dan mall dinamakan Tentrem, namun kenyaaannya terjadi kehebohan saat diresmikan mall ini.  

Ternyata nama Tentrem itu tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi pada peresmian pembukaan mall ini.

Dibangun pada saat terjadinya PSBB dalam kondisi ekonomi yang sedang lesu karena covid-19 ternyata tak menyurutkan Bapak Irwan Hidayat untuk tetap melanjutkan pembangunan mall, hotel berbintang lima dan apartemen .

Meskipun terjadi perdebatan seru di dalam keluarga yang  mengatakan kerugian yang akan diderita apabila mendirikan mall, hotel di saat lesu ekonomi. Ketika mall akan dibuka, hanya ada delapan penyewa dengan total luas 600 m2 dari 9.0002 yang disewa.

Biaya kerugian sebesar Rp.3,5 miliar per bulan, selama 9 bulan ke depan akan ditanggung. Biaya terbesar adalah untuk gaji karyawan,listrik, perawatan dan lain-lainnya.

Namun, pertimbangan yang paling dipikirkan adalah untuk membuka lapangan kerja yang luas dan ekonomi kota Semarang bergerak meriah, penyewa juga sudah siap untuk usahanya.

Persis pada hari H, 13 Agustus 2020, setelah selesainya peresmian  oleh pemilik dan pejabat, dibukalah mall untuk publik.

Sesuai dengan protokol kesehatan, semua persiapan dari pengecekan suhu dan jumlah pengunjung sudah disiapkan. Aparat yang bekerjasama dan koordinasi dengan Polsek, Satpol PP, Babinsa dan aparat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun