Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menjaga Negeri Lewat Investasi, Makroprudensial Aman Terjaga

21 Juli 2020   17:42 Diperbarui: 21 Juli 2020   17:40 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Investasi:

Investasi ibarat sebuah impian. Semakin dikejar semakin bernafsu menggapainya. Meski ragam investasi ditawarkan, justru terbenam dalam impian jadi investor tanpa investasi.  Bagi mereka, berbelanja dan memenuhi keinginan itu nomer satu, sementara investasi itu nomer tiga.

Untuk beberapa orang investasi dianggap sebagai barang asing karena hal ini dibuktikan dengan rendahnya jumlah investor lokal di pasar modal dan pasar uang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah warga produktif di Indonesia (data dari KSEI menunjukkan jumlah investor lokal tahun 2019 di pasar modal:  2,4 juta dibandingkan jumlah warga produktif tahun 2019:  183,36 juta).

 Investasi dapat  dilakukan dengan membeli instrumen atau aset usaha secara hukum serta dilindungi oleh ketentuan berlaku. Instrumen dapat berbagai jenis seperti, saham, bond, Surat Utang Negara, reksadana, emas, properti dan lain-lainnya.

Bagi saya, melakukan investasi adalah melakukan perencanaan keuangan keluarga. Sebelum berinvestasi, saya punya tujuan investasi itu terlebih dulu dan mengetahui profil saya sebagai investor yaitu konservatif.  Setelah itu,  saya membuat perencanaan keuangan, menentukan investasi apa yang sesuai dengan tujuan investasi itu.

Manfaatnya investasi sangat besar sekali, dapat menyiapkan dana untuk kebutuhan masa depan dengan mengelola uang yang ada saat ini, dapat memberikan jaminan atau perlindungan kepada kita untuk hadapi ketidakpastian, dapat mengembangkan aset dan harta seseorang dalam jangka panjang, memberikan lindung nilai atas uang kita agar tidak tergerus inflasi.

Nach ternyata investasi punya fungsi/manfaat yang lebih luas lagi. Kita semua dapat berkontribusi untuk pemulihan dan mendorong perekonomian negara yang saat ini sedang dalam masa sulit . Kesulitan keuangan negara yang tertuang dalam APBD negara kita berubah total saat terjadi pandemi.

Pengalaman Berinvestasi:

Sejak kecil saya telah diajarkan literasi keuangan sederhana oleh orangtua dengan menabung . Menabung dengan cara yang masih sederhana yaitu menyisihkan uang jajan ke tempat "celengan" . Celengan terbuat dari keramik dengan bentuk seperti ayam. Ibu saya selalu mengatakan, "uang di celengan ini nanti buat uang sekolah kamu jika sudah besar!".

Kebiasaan menabung pun saya lanjutkan sampai saya bekerja. Setiap kali gajian, saya menyisihkan sepertiga uang gaji  untuk ditabung, keperluan jangan pendek. Bahkan, ketika saya menikah pun, saya sudah punya rencana keuangan, baik untuk investasi jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Jangka pendeknya dengan menabung untuk "emergency fund, sedangkan jangka panjangnya dengan asuransi pendidikan untuk dana sekolah anak dan pembelian obligasi untuk masa pensiun.

Keperluan mendadak yang tidak pernah terduga . Ibu saya mendapat kecelakaan lalu lintas, harus mengalami operasi kaki yang patah. Saya terpaksa membuka tabungan untuk biaya operasi dan paska operasi karena ibu tak punya asuransi kesehatan.

Asuransi pendidikan untuk anak itu sudah saya rancang sebelum anak itu lahir.  Pemikiran ini datangnya atas dasar melihat betapa besarnya biaya pendidikan mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Belum lagi tingkat inflasi naik tiap tahun.

Dengan adanya asuransi pendidikan itu saya dapat memenuhi kewajiban saya sebagai orangtua dengan menyelesaikan pendidikan anak. Padahal ketika anak baru mulai kuliah saya sudah mendekati masa pensiun. Namun, saya tidak perlu khawatir dengan biaya pendidikannya, karena ada asuransi untuk perguruan tinggi anak yang telah disiapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun