Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cara Memutus Rantai Generasi "Sandwich" Agar Tidak Terjerat Kesulitan Keuangan

23 Juni 2020   14:14 Diperbarui: 23 Juni 2020   16:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa arti generasi Sandwich?  Mengutip salah satu dari definisi generasi sandwich merupakan suatu generasi atau angkatan dalam keluarga yang harus memberikan dukungan finansial kepada dua generasi sekaligus yaitu orang tua dan anak-anaknya.

Siapa saja yang termasuk dalam generasi sandwich?

Demografi di Indonesia menunjukkan bahwa hampir 33% dari total populasi adalah generasi milineal .  Menurut U.S Pirg definisi Generasi milineal  sebagai orang yang lahirnya sekitar tahun 1983 hingga 2000, artinya usianya berkisar antara 20-40 tahun.

Mereka inilah yang seringkali memiliki  tanggung jawab keuangan yang cukup berat, selain bekerja untuk dirinya dan keluarganya masih harus  menanggung beban keuangan keluarga, ayah, ibu dan adik-adiknya.

Jumlah mereka itu tiap tahun makin meningkat drastis karena para calon usia produktif juga makin banyak tiap tahunnya.

Apa penyebabnya?

 Salah satu faktor adalah orangtua yang belum siap  secara finansial saat pensiun. Ketika mendekati pensiun, orangtua masih punya tanggungan seperti anak-anak yang masih sekolah dan belum bekerja. Dana pensiun tak mencukupi untuk biaya anak-anak yang belum selesai sekolah.  

Ada juga faktor naik kelas tingkat ekonominya dari anak yang sudah bekerja.  Ketika si generasi milineal awalnya bekerja dengan posisi pekerjaan rendah, artinya  tingkat ekonomi masih tergolong lemah.  Lalu, ia  berusaha keras untuk bekerja dan berprestasi sehingga mencapai prestasi dan mendapat kedudukan yang baik dan ekonominya meningkat .  Secara kultural,  anak yang punya ekonomi meningkat harus membantu orangtuanya dan adik-adiknya.  Beban berat pun terjadi karena umumnya semakin tingkat ekonomi tinggi, semakin besar pula gaya hidup dan pengeluarannya, ditambah dengan harus membantu orangtua.

Bagaimana cara memutuskan rantai agar tidak terjebak dari kesulitan keuangan?

  • Pendekatan kultural:

Seringkali anak merasa dirinya bersalah jika harus menghentikan bantuan keuangan kepada orangtua walaupun dia sendiri belum cukup mandiri dalam keuangan.

 Secara kultural dia merasa ada anggapan bahwa menghentikan bantuan kepada orang tua atau adik-adiknya  dianggap sebagai "anak durhaka".

Akibatnya anak milineal itu merasa pusing, uang untuk diri sendiri tak cukup tapi harus membantu, dilematis terjadi di dalam dirinya.

Solusi agar tidak terjebak dalam kondisi keuangan yang buruk, maka berbicaralah terbuka antara anak dengan orang tua.  Keterbukaan yang menjelaskan mengapa anak  belum mampu untuk membantu keuangan ayah/ibu/adik-adiknya.    Minta agar orang tua mengerti dan memahami  kondisi keuangan anak yang belum mampu secara finansial.  

  • Pendekatan expenses bagi orang tua yang tidak siap untuk kebutuhan primer:

Ada anak yang ekstrim , demi membahagiakan orang tua yang telah membesarkannya, dia merasa berhutang budi untuk memberikan bantuan keuangan di luar kemampuannya.  Bahkansi anak milineal  ingin memberikan bantuan kebutuhan primer kepada orang tua seperti rumah, mobil dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun