Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

William Shakespeare dan Isaac Newton Hasilkan Karya Besar Saat Pandemi

30 April 2020   10:54 Diperbarui: 1 Mei 2020   08:35 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ruangguru.co.id

Orang sering berpendapat subjektif bahwa tinggal di dalam rumah itu menjemukan, membuat jadi orang bodoh. Alasan apa dia berpendapat demikian? Mungkin ada yang berpendapat di rumah saja itu tidak memiliki wawasan yang luas. Wawasan luas hanya diperoleh dari dunia luar ketika orang pergi.

Teori atau pendapat subjektif ini ternyata tidak benar. Buktinya William Shakespeare dan Isaac Newton telah menjadi orang yang super aktif saat wabahm melanda dunia di awal abad ke-17.

Saat itu Newton, mengurung diri di Lincolnshisre dan dia bukan sekedar merenung saja. Dia berhasil belajar dan menemukan dan menguji suatu dasar-dasar teori gravitasi, optic dan prinsip-prinsip kalkulus.

Bukan hanya Newton saja, Shakespeare pun mampu mencetak tulisan puisi dan drama terbaiknya ketika terjadi wabah yang menyebabkan teater di London di tutup.

Kondisi di atas mirip sekali dengan apa yang terjadi sekarang ini. Semua orang dipaksa dan terpaksa untuk tetap tinggal di rumah. Rumah dengan ruang gerak yang sangat terbatas. Hanya ruang, ruang tembok yang membatasi kita tak pernah melihat dunia nyata. Dunia maya jadi satu-satunya pelarian untuk menuangkan ide, meluangkan waktu bahkan mencari ide .

Tetapi ada sebagian besar yang tak memiliki daya kreativitas untuk mencari apa yang bisa dicari. Mereka mencari justru di luar dunia maya yang sebenarnya tak mungkin dilakukan.

Sumber daya yang sangat tinggi dan perlu diasah adalah kemampuan kreativitas. Memang ruang gerak terbatas, tapi kita mampu ciptakan sesuatu dari terbatas itu jadi yang tidak terbatas.

Pikiran, jadi alat utama dan kedua kreativitas. Kombinasi yang sangat berpadanan. Pikiran yang optimal ketika kita bisa melihat sesuatu yang belum ada dan bisa memvisualisasikan dalam kreativas jadi sesuatu yang bisa dipakai atau dimanfaatkan.

Indonesia juga punya musisi jazz yang berkaliber, seperti Indra Lesmana dan Dewa Budjana. Dalam rangka International Jazz Day, pagelaran tanpa penonton, bersifat interactive di websorde itu dapat dilihat oleh penonton dan penikmat jazz di tanggal 30 April pukul 20.00 di platform Loket.com. Suatu terobosan yang sangat hebat ketika pandemic ini tidak memungkinkan  orang datang ke panggung jazz, tetapi tetap dapat menikmatinya.

Sebagai contoh yang sangat realistis dan baru saja terjadi adalah Wuhan dan Italy.

Di Itali ketika semua orang tercekam dengan kekhawatiran dan ketakutan dengan begitu banyaknya korban meninggal dunia karena terpapar Covid-19, mereka mampu membuat kreasi dengan lagu yang diciptakan dari rumah ke rumah, pada jama 19.00 mereka ke luar dari jendela. Alunan lagu yang membawakan spirit tinggi agar mental dan semangat mereka bangun kembali agar secepatnya Covid-19 berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun